Berita

as hikam

Politik

AS Hikam: Pernyataan Kapolri soal ISIS Sangat Berbahaya

SELASA, 06 JANUARI 2015 | 11:23 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pakar politik senior Muhammad AS Hikam menyayangkan pernyataan Kapolri Jenderal Sutarman terkait keberadaan kelompok yang mengatasnamakan Islamic State For Irak and Syria (ISIS) belum merupakan bahaya bagi NKRI.

"Statemen Kapolri Jenderal Sutarman bagi saya sangat mengecewakan dan menunjukkan ketiadaan sense of criris yang ada dalam batang tubuh Polri, atau minimum elitnya," sebut dia seperti dikutip dari laman facebook miliknya, Muhammad A S Hikam, Selasa (6/1).

Mengapa demikian? Hemat AS Hikam, menganggap ISIS belum merupakan bahaya bagi NKRI ibaratnya sama dengan mengatakan kanker stadium satu tidak bahaya bagi si penderita. Memang, soal level 'kebahayaan' itu bisa berbeda-beda menurut gradasi, bisa dianggap status siaga 3, 2, 1 dan lain-lain. (Baca: Jenderal Polisi Sutarman: ISIS Belum Berbahaya, Tetapi Kami Tetap Lakukan Antisipasi).


"Namun dalam hal bahaya terhadap keamanan nasional, saya kira Polri sebagai alat negara yang memiliki tugas di barisan depan dalam keamanan dan ketertiban umum masyarakat dan bangsa, harusnya lebih berhati-hati dan lebih baik jika tidak meremehkan ancaman kelompok Islam garis keras (Igaras) seperti ISIS," jelas dia.

Ia mengaku tidak jelas ukuran apa yang dipakai Kapolri untuk menganggap bahaya itu benar-benar bahaya. Apakah jika teror sudah dilakukan seperti di Irak dan Syria? Ataukah jika ideologi Igaras sudah menyebar di akar rumput, khususnya di kalanga generasi muda Islam? Ataukah bahaya itu menurut Kapolri hanya urusan persepsi belaka. Kendati aksi terorisme dan rekrutmen anggota ISIS sudah massif, tetapi kalau persepsinya belum bahaya maka dianggap tdk ada bahaya apapun?

"Pernyataan Kapolri bagi saya justru sangat berbahaya, dan menunjukkan kelemahan bahkan ketiadaan sense of crisis dari elit Polri, yang pada gilirannya, akan menular ke seluruh jajaran Polri," ujar AS Hikam.

Hal ini, lanjut dia, berakibat dengan makin maraknya propaganda ISIS melalui media sosial dan juga pola rekruitmen yang makin canggih, melibatkan teknologi tinggi dan dukungan finasial yang kuat. Sementara Polri sendiri tidak peka terhadap perkembangan tersebut, karena persepsi mereka tidak kuat. Polri hanya terfokus pada masalah-masalah penegakan hukum dan gangguan keamanan yang tampak di depan mata, sedangkan bahaya yang tidak tampak seperti ideologi dan kegiatan klandeestin Igaras dianggap sepi.

"Jika kepemimpinan Polri tidak sensitif terhadap bahaya yang jelas dan nyata (a clear and present danger) seperti ISIS dan kaum Igaras lainnya, maka saya ragu apakah NKRI akan bisa tetap menjaga kedaulatannya. Polri seharusnya lebih awas dan lebih siap, walaupun tidak perlu paranoid juga," demikian AS Hikam. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya