Berita

foto:net

TRAGEDI QZ8501

Jenazah Diawetkan Sebelum Diterbangkan ke Surabaya

JUMAT, 02 JANUARI 2015 | 06:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Jenazah yang berhasil dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun rata-rata sudah mulai mengalami pembusukan. Jasad korban diawetkan dengan kapur barus untuk memperlambat proses pembusukan.

"Itu dilakukan untuk memperlambat proses pembusukan, karena kondisi jenazah rata-rata sudah membengkak dan mulai menghitam," ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Mabes Polri Brigjen Arthur Tampi di Posko DVI Biddokkes Polda Kalteng, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kamis (1/1).
 
Pemberian kabur barus tersebut dilakukan agar beberapa informasi penting mengenai identitas korban bisa terselamatkan. Perlakuan terhadap jenazah tersebut juga untuk mempermudah dan mempercepat tim DVI di Surabaya. 


"Kita tidak mungkin menyuntikkan formalin ke jasad tersebut karena akan menyulitkan proses pengambilan sampel DNA oleh tim DVI di Surabaya," ujar dia seperti dilansir dari JPNN.

Sidik jari, terutama di jempol tangan juga dilakukan pembalseman (diawetkan), selanjutnya dibungkus plastik. Selain itu, petugas juga melakukan upaya pencegahan agar lidah tidak mendorong gigi keluar untuk mempermudah proses pembuatan odontografi.

Proses identifikasi secara visual, kata Arthur Tampi, sulit untuk dilakukan karena kondisi jenazah sulit dikenali. "Ini hari kelima, kondisinya sudah bengkak dan proses pembusukan mulai terjadi," katanya.

Setelah pemberikan kapur barus untuk memperlambat proses pembusukan, petugas melakukan wrapping (dibungkus plastik) agar cairan jenazah tidak rembes saat diterbangkan ke Surabaya. (Baca: Total 8 Jenazah Sudah Diterbangkan ke Surabaya).
 
Arthur Tampi tidak menjelaskan secara gamblang kondisi korban yang diberi tanda nomor 5 dan 6 di peti jenazah yang dikirim ke Surabaya tadi malam. Pihaknya hanya menyebutkan salah satu jenazah tersebut mengenakan kaos biru dongker dan celana jeans.

"Kita di sini hanya melakukan pembersihan dan pengemasan, selanjutnya untuk ciri-ciri baik berupa pakaian atau pun aksesoris yang digunakan korban kita catat dan itu bagian dari labeling untuk mempermudah proses identifikasi nanti," terangnya. [rus/jpnn]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya