Pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501 yang hilang dalam perjalanannya dari Surabaya menuju Singapura pada Senin (28/12) diketahui menggunakan pesawat produksi Airbus berjenis A320-200.
Pesawat bermesin ganda itu diketahui pertama kali melakukan pelayanan pada tahun 1988. Sejauh ini ada total 11.163 pesanan atas pesawat jenis itu. Sedangkan baru 6.331 pengiriman yang dilakukan hingga saat ini untuk dioperasikan oleh sekitar 300 operator penerbangan di seluruh dunia.
Keluarga A320 itu sendiri memiliki sejumlah kisaran, seperti jenis A318 yang lebih kecil dengan kapasitan sekitar 100 kursi dan A321 yang berkapasitas sekitar 185 hingga 220 penumpang, tergantung pada konfigurasi kelas.
A320 sendiri merupakan versi yang paling populer. Menurut keterangan Airbus seperti dimuat
CNN, pesawat jenis ini memiliki rentang sayap 35,80 meter dan panjang 37,57 meter dan muatan maksimal seberat 16,6 ton.
Menurut catatan dari Aviation Safety Network, A320 pernah mengalami sekitar 54 insiden. Salah satu yang terburuk terjadi pada tahun 2007 lalu ketika pesawat TAM Linhas Aereas mengalami kecelakaan ketika gagal berhenti di landasan pacu Sao Paulo karena kondisi landasan yang basah. Dalam kejadian itu seluruh penumpang yang berjumlah 187 tewas dan 12 orang di darat juga ikut menjadi korban.
Sementara itu, AirAsia sendiri merupakan salah satu maskapai pelanggan pesawat tersebut. Sejauh ini ada 184 pesanan pesawat A320 dengan 157 pesawat yang baru dikirimkan. Bahkan AirAsia juga memiliki 291 pesanan tambahan untuk pesawat jenis A320 generasi berikutnya, yakni A320neo dengan pilihan mesin yang baru.
A320neo ini didukung oleh Pratt & Whitney Geared Turbo Fans ganda. Pesawat jenis ini diketahui pertama kali terbang pada September lalu dan akan mulai masuk pasar penerbangan komersial pada Oktober 2015.
Berdasarkan keterangan Airbus, penerbangan AirAsia QZ8501 dengan pesawat jenis A320-200 menggunakan mesin CFM 56-5B. Pesawat yang diisi oleh 162 orang itu diketahui bisa menampung sekitar 180 penumpang.
[mel]
