Berita

Foto: Suara Papua

Politik

Komnas HAM: Penembakan Paniai Memiliki Unsur Kesengajaan

SENIN, 08 DESEMBER 2014 | 18:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Tujuh warga sipil di Kabupaten Paniai, Papua, dilaporkan tewas ditembak aparat hari Senin ini (8/12).

Peristiwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIT ketika warga mendatangi Polres Paniai untuk meminta pertanggungjawaban atas pemukulan yang dilakukan anggota Brimob terhadap anak-anak yang sedang memprsiapkan perayaan Natal di depan Gedung DPRD Paniai, Minggu malam (7/12).

"Tadi pagi memang informasi mengatakan lima orang tewas. Tetapi kini jumlah korban tewas sudah bertambah, menjadi tujuh orang, sementara lima dalam keadaan kritis dan beberapa lainnya dalam keadaan luka-luka serius," ujar anggota Komnas HAM Natalius Pigai ketika dihubungi redaksi beberapa saat lalu (Senin malam, 8/12).


Pigai mengecam penembakan itu, dan mengatakan dari informasi yang merekada ada indikasi kuat tindakan penembakan itu telah direncanakan.

"Ini pelanggaran HAM berat," kata dia lagi.

Sebelumnya dalam pembicaraan via telepon, Ketua Dewan Adat Paniai, Jhon NR Gobay, mengatakan empat orang tewas di tempat dalam peristiwa itu. Mereka adalah Habakuk Degei, Neles Gobay, Bertus Gobay (mahasiswa STIE Karel Gobay), dan Apinus Gobay. Sementara seorang lagi, Saday Yeimo, tewas sekitar lima jam kemudian saat mendapatkan perawatan  di Rumah Sakit Madi, Enarotali, Paniai.

Menurut Jhon NR Gobay, peristiwa ini adalah kado paling memilukan dari pemerintahan Joko Widodo untuk rakyat Papua.

John Gobay meminta Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih memeriksa Komandan Timsus 753 Enarotali, Kapolres Paniai dan memproses setiap anggota Polri dan TNI yang terlibat dalam penyerangan.

Siang tadi John Gobay juga menggelar jumpa pers di Kantor Aliansi Demokrasi untuk Papua (ALDP).

"Kami meragukan komitmen Jokowi untuk menyelesaikan persoalan Papua," ujar John Gobay mengulangi pernyataannya siang tadi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya