Berita

Saleh daulay

Tunjangan Profesi Belum Dibayar Kemenag, Guru Agama Mengadu ke DPR

JUMAT, 05 DESEMBER 2014 | 04:15 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komisi VIII DPR RI menerima perwakilan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Jawa Timur dan DKI Jakarta. Kepada wakil rakyat tersebut, mereka mengadukan persoalan tunggakan pembayaran tunjangan profesi guru (TPG) yang belum dibayarkan Kementerian Agama secara menyeluruh sejak tahun 2008.

Sampai hari ini belum semua pendidikan guru agama Islam tersebut menerima. Bahkan, sejak dua tahun terakhir, tunggakan itu semakin banyak.

Mereka sudah melakukan berbagai upaya agar hak mereka itu dibayarkan. Pada periode lalu saja, mereka sudah beberapa kali bertemu dengan Komisi Agama dan juga bersama pejabat Kemenag. Waktu itu, pihak Kemenag berjanji akan menuntaskan persoalan tersebut paling lambat bulan Oktober tahun ini.

Menanggapi masalah tersebut, Ketua Komisi VIII DPR Saleh P. Daulay menjelaskan, dirinya sudah menelepon pejabat terkait di Kemenag sebelum menerima perwakilan guru tersebut. Pihak Kemenag mengatakan sudah membayarkan TPG tersebut sebesar 1,6 triliun. Pembayaran didistribusikan lewat kanwil dan kandepag di berbagai wilayah.

"Memang diakui bahwa ada sekitar 27 miliar lagi yang belum dibayarkan, terutama TPG bagi guru-guru yang non-PNS," jelas Saleh.

Selain itu, ada persoalan lain yang menjadi keprihatinan para guru tersebut. Antara lain keberadaan guru pendidikan agama Islam di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Guru yang di bawah naungan Kemendikbud tersebut justru paling banyak yang tidak dibayarkan. Mereka betul-betul merasa dianaktirikan apalagi ada informasi bahwa Kemenag mengatakan bahwa TPG mereka semestinya dibayar oleh Kemendikbud.

Saleh juga menambahkan, Komisi VIII periode lalu sudah berkali-kali menyampaikan pengaduan mereka tersebut ke kemenag dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat. Terbukti dari catatan kesimpulan rapat yang ada, kemenag memang berjanji untuk menyelesaikan masalah ini.

"Menurut saya, persoalan ini bukan hanya terkait masalah pengalokasian anggara. Tetapi bisa jadi ini terkait dengan data yang dimiliki kemenag. Apalagi, sejak 2008, sudah banyak guru yang berhenti dan bahkan ada yang meninggal dunia," tekan Saleh.

Faktor lain, menurut Saleh, kemungkinan adanya ketidaksinkronan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemenag dengan kebijakan anggaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Anggaran Kemenkeu. Akibatnya, guru-guru tersebut yang merasa dikorbankan.

Komisi VIII DPR RI berjanji akan menyampaikan aspirasi para guru tersebut kepada pihak Kemenag pada masa persidangan berikut (pasca reses). Diharapkan, persoalan ini akan dapat diselesaikan lebih cepat.

"Kalau makin berlarut-larut, ya akan semakin carut-marut. Kalau dibiarkan, hutang pemerintah pada guru-guru tersebut akan semakin menumpuk. Ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera diselesaikan," demikian Saleh yang juga Ketua DPP PAN ini. [zul]

Populer

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Muncul Desakan Prabowo Umumkan Titiek Soeharto Ibu Negara

Selasa, 15 Oktober 2024 | 10:55

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

Instagram Timbulkan Efek Candu, Meta Digugat Pengadilan Tinggi Massachusetts

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 17:38

UPDATE

Sempat Hilang Kesadaran, Pemain Asing Persib Dipastikan Dalam Kondisi Baik

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:58

Pidato Prabowo soal Pangan dan Gizi Dinilai Kontradiksi

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:46

Transaksi Mobile Banking BNI Meroket 230 Persen usai Beralih ke Wondr

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:45

Menlu Sugiono Siap Seimbangkan Hubungan Bilateral dengan AS dan China

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:43

Ini Fitur Istimewa Mobil Pindad MV3 Garuda Limousine Tunggangan Prabowo

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:37

Israel Gempur Cabang Keuangan Hizbullah di Seluruh Lebanon

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:26

Budi Arie Dorong Digitalisasi Koperasi

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:24

Segini Harta Kekayaan Menteri yang Pernah Berurusan KPK

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:22

Memahami Pidato Pelantikan Prabowo, Harapan Atau Demagogi?

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:14

Mayor Teddy Jabat Seskab Meski Masih TNI Aktif, Begini Penjelasan Dasco

Senin, 21 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya