Berita

ilustrasi

Politik

Profesional dan Punya Jaringan Internasional, Rizal Sukma Tepat Jadi Menlu

JUMAT, 03 OKTOBER 2014 | 22:16 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Rizal Sukma keluar sebagai calon kuat Menteri Luar Negeri.

Berdasarkan temuan Indo Strategi, Rizal Sukma yang mendapat dukungan 60 persen suara, mengungguli diplomat Arif Havas Oegroseno (30 persen) dan pakar hukum internasional UI Hikmahanto Juwana (10 persen).

"Rizal Sukma profesional, pakar HI (hubungan internasional) dan punya reputasi internasional. Dia pernah dinobatkan sebagai 100 pemikir berpengaruh dunia oleh majalah Foreign Policy," ujar Direktur Indo Strategi, Andar Nubowo, saat memaparkan hasil riset “Uji Publik Kandidat Menteri Jokowi-JK” di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (03/10).

Riset nasional Indo Strategi ini menggunakan metode quesioner melalui telepon. Total responden adalah 380 tokoh yang terdiri dari birokrat, akademisi, profesional, dan aktivis. Riset dilaksanakan dari 21 September hingga 1 Oktober 2014.

Andar menjelaskan, pihaknya menggelar riset salah satu tujuannya untuk menguji publik atas tokoh-tokoh yang dinominasikan sebagai kandidat menteri dalam Kabinet Jokowi-JK oleh berbagai pihak seperti Institute for Transformation Studies (Intrans), Seleksi Menteri (detikcom), Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR), Indonesian Research and Survey (IRES) dan juga riset Indo Strategi sendiri yang dirilis 8 September lalu.

Sementara itu, Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Raja Juli Antoni, yang hadir dalam kesempatan tersebut juga menilai Rizal Sukma tepat untuk berkantor di Pejambon. Selain memimpin lembaga yang internationally recognized, secara pribadi Rizal Sukma juga punya kapastitas.

"(Rizal Sukma) bukan intelektual murni. Dia lebih sebagai advocacy policy. Jadi punya skill praktis, bukan hanya meneliti. Karena riset-risetnya harus bisa tidak diterapkan di nasional, regional, maupun global," tegasnya.

Terlebih sebagai orang luar, Rizal Sukma tepat memimpin bahkan melakukan revolusi mental di Kemenlu.

"Sebagai orang dari luar, dia tidak punya barrier untuk melakukan perbaikan. Apalagi di Deplu, kedutaan itu banyak tidak efisien. (Jabatan) Diplomat misalnya seperti dibagi-bagi. Kalau dari dalam, sulit untuk membenahinya," demikian Raja Juli Antoni, yang juga intelektual muda Muhammadiyah ini. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

UPDATE

Gali Potensi, Pemuda Diharapkan Raih Peluang Dunia Digital

Kamis, 31 Oktober 2024 | 14:02

Pelaku Mutilasi di Jakut Ditangkap di Rumahnya

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:55

Mendagri Tugasi Ribka Haluk Urus Papua dan Bima Arya Dukcapil

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:51

Pendapatan Terus Merosot, Dropbox akan PHK 20 Persen Tenaga Kerja

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:42

Senator Jabar Ajak Stakholder Aktif Wujudkan Pilkada Berkualitas

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:38

Maarten Paes Sabet Penghargaan Save of The Year di MLS

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:27

Apindo Keberatan UMP 2025 Naik 10 Persen, Pengusaha Usulkan Formula Ini

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:24

Ini Detik-detik Mobil tvOne Diseruduk Truk di Tol Pemalang

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:20

DKPP Minta Penyelenggara Pemilu Satu Frekuensi Menjaga Integritas

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:05

Xiaomi Luncurkan HyperOS 2, Sistem Operasi yang Dibanjiri Ai

Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:00

Selengkapnya