Ekspektasi kalangan usaha kepada Joko Widodo sama bagusnya saat Presiden Obama terpilih di Amerika. Respons pasar bagus sekali. Tapi, dengan pertarungan politik yang tidak juga berhenti, respons pasar berubah drastis.
"Concern dunia usaha begitu besarnya terhadap yang terjadi di Senayan sana. Ini sudah menang-menangan," ucap Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kris Kanter dalam diskusi Kadin dengan para Pemred di Restoran Kembang Goela, Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis malam (2/10).
Juga hadir dalam kesempatan itu para pentolan Kadin dan pengusaha ternama. Seperti Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto, Wakil Ketua Umum Kadin Peter Gontha, Wakil Ketua Umum Kadin Yani Gotik, CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar, dan pengusaha Natsir Mansyur.
Kalau mau menang-menangan, tambah Kris, pemerintah sebenarnya punya kekuatan lebih besar dibanding politikus di DPR. Pemerintah punya kepolisian, kejaksanaan, dan Dirjen Pajak. Tapi kalau pertaruangan ini yang terjadi, tentu yang dirugikan adalah masyarakat.
"Karena itu, maunya kami, teman-teman media merasakan kegalauan yang sama. Kalau media gabung dengan kami, tidak akan yang bisa mengalahkan kita," selorohnya.
Sementara Yani Motik tidak ingin nasib Indonesia seperti Thailand. Akibat gejolak politik yang terjadi di sana, begitu banyak dunia bisnis yang turun drastis. Para investornya lari ke negara lain.
"Sebenarnya kita diuntungkan atas kejadian di Thailand. Jangan sampai akibat kisruh yang terjadi, investor yang sudah datang terbang lagi," ucapnya.
Ditambahkan Yani, Indonesia sedang menghadapi tantangan yang berat. Masyarakat Ekonomi Asean 2015 sudah di depan mata. Bukan hitung tahun lagi, tapi tinggal tiga bulan. "Kalau kondisinya seperti ini, bisa-bisa kita hanya bisa jadi penonton," tandasnya.
[zul]