Berita

Munir Said Thalib/net

Hukum

Jokowi Didesak Ungkap Dalang Pembunuh Munir

MINGGU, 07 SEPTEMBER 2014 | 23:50 WIB | LAPORAN:

. Hari ini, genap 10 tahun kematian aktivis HAM Munir Said Thalib. Berbagai peringatan dilakukan untuk mengenang perjuangan Munir. Pun demikian dengan publik dunia maya yang ikut memperingati kematian Munir dengan cara yang berbeda.

Peringatan kematian Munir hampir dilakukan di setiap kota besar. Di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, dan Semarang dilakukan peringatan. Di Jakarta, para aktivis yang tergabung dalam Aksi Solidaritas untuk Munir dengan ramai-ramai melukis sketsa wajah Munir di Bundaran HI. Mereka juga mendesak pemerintahan Jokowi-JK nanti mengungkap dalang pembunuh Munir sebenarnya.

Di Bandung, peringatan dilakukan dengan menggelar renungan bersama di dalam Gedung Sate. Di Semarang, peringatan dilakukan dengan melukis wajah Munir di kertas putih sepanjang 500 meter di Jalan Pahlawan, depan Gedung DPRD Jawa Tengah. Sedangkan di Bali, peringatan digelar secara sederhana di Taman Baca Kesiman, Denpasar.


Bukan hanya di dalam negeri, pihak Amerika juga ikut memperingati kematian Munir. Menlu AS John Kerry mengirim email ke sejumlah media di Indonesia mengenai sikapnya ikut mengenang Munir. Di awal suratnya, Kerry menyapa rakyat Indonesia yang menyayangi Munir. “Ia dikenal dengan nama yang sederhana: Munir. Munir mengabdikan hidupnya untuk membuat Tanah Airnya lebih demokratis, lebih bebas, dan lebih manusiawi atau bermartabat. Sepuluh tahun lalu, hari ini, seseorang telah membunuhnya karena takut bahwa dia, sang pembela HAM, mungkin akan berhasil meraih cita-cita besarnya,” tulisnya.

Menurut Kerry, Munir telah menginspirasi para aktivis dari generasi ke generasi, kaum cendekia, dan pelayan rakyat yang saat ini mentransformasi Indonesia. "Begitu banyak orang, termasuk istri yang ia tinggalkan, Suciwati, mengenang Munir dengan cara terus meneruskan apa yang ia perjuangkan,” lanjutnya.

“Hari ini, izinkan kami, rakyat Amerika Serikat, bergabung dengan masyarakat Indonesia untuk mengenang peninggalan atau pusaka Munir Said Thalib. Kami menyerukan perlindungan bagi semua yang mengabdikan diri dan berdedikasi untuk perdamaian, demokrasi, dan HAM di seluruh penjuru dunia,” tambahnya.

Di jagad Twitterland, hastage alias tanda pagar untuk memperingati kematian munir banyak ditemui. Ada yang menulis #10tahunmunir, #MenolakLupa, dan ada juga yang mulis syair baik lagu Di Udara dari Efek Rumah Kaca yang memang didedikasikan untuk Munir.

Politisi PKS Aboe Bakar dalam akunnya @aboebakar15 pagi-pagi sudah membuat cuitan untuk mengingatkan kematian Munir. “Masih ingatkah sahabat sekalian, hari ini adalah 10 tahun meninggalnya aktifis HAM Munir,” tulisnya.

Pengacara senior Todung Mulya Lubis dalam akun @TodungLubis ikut meresapi perjuangan Munir. “Menundukkan kepala mengenang seorang pejuang hak asasi manusia Munir Said Thalib yang terbunuh 10 tahun lalu,” katanya.

Presenter Maman Suherman ingin kasus pembunuhan Munir bisa segera diterungkap. “Tepat 10 tahun lalu, 7 September 2004 Munir diracun di udara, dan berakhir di Pollycarpus. Siapa aktor intelektualnya?” tulisnya di akun @maman1965.

Akun @Sarah_Ardhelia mengajak semua pihak untuk bisa mengenang Munir. Bukan hanya aktivis, semua orang juga harus mengenang dan meneruskan perjuangan Munir.

“Mengenang 10 Tahun Kepergian Kakanda Munir Said Thalib...Mari teladani perjuangan dan keberaniannya!!!” timpal @Tomoisme_.

Akun @RidhaNvgroho yakin akan banyak yang meneruskan perjuangan Munir. Patah tumbuh hilang berganti. “Perjuanganmu terus kami lanjutkan! Mati satu tumbuh seribu,” sahut @jalurgaza_. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya