Berita

net

Dunia

Kelalaian dan Korupsi, Penyebab Kapal Feri Sewol Tenggelam

SELASA, 08 JULI 2014 | 17:26 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol pada 16 April lalu terjadi karena adanya kelalaian pemerintah dan korupsi.

Begitu diungkapkan sebuah laporan penyelidikan yang dilakukan oleh badan audit nasional yang dirilis hari ini (Selasa, 8/7).

Dalam laporan itu disebutkan bahwa kelalaian pemerintah termasuk longgarnya peraturan, gagalnya pengendalian bencana dan  inspeksi keselamatan, lambatnya respon penjaga pantai, dan korupsi yang dilakukan oleh beberapa pejabat pemerintah telah memberi kontribusi dalam kecelakaan yang menelan korban jiwa lebih dari 300 orang itu.


Badan itu juga mengumumkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap 11 pejabat pemerintah yang terindikasi korupsi.

Diketahui, kapal feri Sewol yang berkapasitas 6825 ton itu kelebihan muatan dan menjadi miring setelah kapal membuat belokan tajam hingga akhirnya tenggelam di perairan dekat pulau Jido.

Tragedi tersebut juga memicu rasa berkabung nasional serta kritik publik terhadap kinerja pemerintah.

Menurut hasil penyelidikan, pemerintah daerah Incheon memberikan perpanjangan lisensi kapal dan inspeksi keselamatan secara ilegal.

Selain itu, ditemukan juga bahwa kapal telah dimodifikasi secara ilegal sehingga bisa membawa lebih banyak penumpang.

Bukan hanya itu, penjaga pantai juga dinilai telah gagal mencegah lebih banyaknya korban berjatuhan ketika tragedi terjadi. Penjaga pantai tidak melakukan komunikasi yang baik.

Dikabarkan Yonhap, pemerintah Presiden Park Geun-hye menghadapi peningkatan ketidakpercayaan publik atas sistem pengendalian bencana nasional dan disiplin pegawai negeri pasca tragedi tersebut.

Sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan publik, Park mengumumkan rencana untuk membubarkan penjaga pantai dan meluncurkan badan pemerintahan baru yang bertanggungjawab atas manajemen keselamatan publik. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya