Berita

Max Sopacua

Wawancara

WAWANCARA

Max Sopacua: Demokrat Lagi Netral, Mana Bisa Marzuki & Suaidy Diberi Sanksi

SENIN, 02 JUNI 2014 | 08:23 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Dua elite Partai Demokrat, Marzuki Alie dan Suaidy Marasabessy tidak akan diberi sanksi atas dukungannya kepada pasangan capres-cawapres.

“Menurut pendapat saya, mana bisa diberi sanksi karena Partai Demokrat saat ini masih bersikap netral,’’ kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, kepada Rakyat Merdeka, Rabu (28/5).

Seperti diketahui, anggota Dewan Kehomatan Partai Demokrat Suaidy Marasabessy mendukung pasangan Jokowi-JK.


Sedangkan Wakil  Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. 

Max Sopacua selanjutnya mengatakan, dukungan kader Partai Demokrat terhadap pasangan capres-cawapres hanya sebatas pribadi. 

“Itu kan dukungan pribadi. Pak Suaidy kan hanya menampung aspirasi, dan dia menunggu keputusan partai. Pak Marzuki juga tidak mewakili partai. Dia hanya menyatakan pandangan pribadi. Pak Marzuki juga sudah melakukan pembicaraan soal sikapnya itu kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Pak SBY,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya;
 
1 Juni Demokrat  menentukan dukungan terhadap capres-cawapres, apa itu sudah positif?
Ya. Demokrat mengundang dua pasangan capres-cawapres untuk memaparkan visi misi di hadapan kader Demokrat. Namun hanya direspons pasangan Prabowo-Hatta.

1 Juni kami menggelar sebuah forum untuk pasangan Prabowo-Hatta memaparkan visi misinya di depan kader Demokrat. Sebenarnya, kami juga mengundang Jokowi-JK untuk berbicara di forum tersebut. Tapi mereka mungkin menyadari kalau Rapimnas memutuskan nol persen  yang memilih Jokowi-JK.

Bukankah mayoritas yang memilih netral?

Betul. Makanya hingga kini Partai Demokrat memang masih bersikap netral. Hal ini merupakan hasil Rapimnas, yakni 56 persen kader Demokrat memilih agar partainya netral. Sementara, 22 persen lainnya memihak Prabowo, dan sisanya mendukung dibentuknya poros tengah.

Namun hasil rapimnas itu akan kembali dibahas Majelis Tinggi untuk menentukan pilihan.

Kalau kita lihat hasil Rapimnas  yang punya peluang kan pasangan Prabowo-Hatta.

Apa Majelis Tinggi sudah mengambil keputusan?
Sampai saat ini, Majelis Tinggi  belum mengambil keputusan.

Karena mau memutuskan sikap partai, makanya diadakan pertemuan 1 Juni.
 
Siapa saja yang diundang 1 Juni?
Semua kader kan diundang. Dalam forum itu, kami menggundang DPD dan DPC seluruh Indonesia. Kalau pun keputusannya diambil hari itu, kan mereka ada.

Kalau partai sudah mengambil keputusan, semua harus tunduk.

Kenapa Demokrat berubah sikap dari hasil Rapimnas?

Saat Rapimnas Partai Demokrat  belum mengetahui visi dan misi capres-cawapres.
 
Makanya belum menentukan pilihan.

Pilihannya ke pasangan Prabowo-Hatta?

Kami lebih dekat dengan Prabowo-Hatta. Pada saat deklarasi, Prabowo menyatakan, apa yang dilakukan pemerintah SBY itu baik. Itu tanda, implementasinya tinggal mengambil kebijakan.
 
Deklarasi koalisi akan dilakukan 1 Juni itu?
Saya kira begitu. Pertemuan itu kan dihadiri Prabowo dan Hatta. Keputusan Majelis Tinggi harus diikuti. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya