Berita

Anies Baswedan

Wawancara

WAWANCARA

Anies Baswedan: Tidak Boleh Ada Permusuhan, Jangan Cari Manusia Sempurna

SABTU, 24 MEI 2014 | 09:08 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Selain nggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Suaidy Marasabessy, peserta konvensi Capres Demokrat Anies Baswedan juga ikut mendukung pasangan Jokowi-JK.

Apa alasan Rektor Paramadina itu mendukung Jokowi-JK? Anies mengaku, bergabung ke pasangan Jokowi-JK merupakan pilihan pribadinya yang menyatakan turun tangan dan siap membantu.

“Saya perlu garis bawahi, apa pun pilihan kita, itu karena kecintaan pada Indonesia dan komitmen  untuk memajukan bangsa tercinta ini. Dengan begitu pilihan ini tidak boleh menyebabkan permusuhan,’’ kata Anies Baswedan  kepada Rakyat Merdeka, Jumat (23/5).


Berikut kutipan selengkapnya:

Bagaimana ceritanya Anda bergabung ke Tim Pemenangan Jokowi-JK?
Ketika itu saya menerima telepon dari Pak Jokowi. Beliau mengundang saya untuk membantu dalam perjalanan ke depan. Begitu juga dengan Pak JK, beliau juga menelpon dan menyampaikan undangan yang sama.

Sebagai warga negara dan sebagai kawan baik mereka, saya harus menjawab dan menentukan sikap. Di sini kemudian saya melihat kembali pikiran dan kegiatan yang selama ini kita sama-sama jalankan.

Apakah keputusan ini murni dari pemikiran Anda atau ada desakan dari pihak lain?
Ini pilihan saya pribadi sebagai warga negara yang menyatakan turun tangan, dan menyatakan siap membantu pasangan Jokowi-JK.
       
Bagaimana penilaian Anda terhadap duet Jokowi-JK?
Saya merasa pasangan Jokowi-JK lebih sesuai. Mereka berdua tidak sepenuhnya kombinasi kebaruan.  Karena JK adalah tokoh senior, pernah jadi Wakil Presiden.
 
Tapi potensi memunculkan kebaruan dan terobosan dari pasangan Jokowi-JK ini terlihat lebih besar. Ada lebih besar harapan bahwa pasangan ini bisa menjalankan misi yang disebut di atas secara lebih optimal.

Dengan latar belakang misi yang selama ini kita jalankan, maka saya menyatakan bersedia membantu pasangan Jokowi-JK.

Apa Anda sudah bertatap muka dengan Jokowi-JK?
Belum ada pertemuan di antara kami. Jadwal kami sama-sama padat dalam beberapa waktu belakangan ini.

Mungkin dalam waktu dekat pasti akan ada pertemuan secara langsung. Karena waktu terus berjalan dan kami harus sesegera mungkin menyiapkan strategi pemenangan.

Apa Anda mengerahkan relawan turun tangan untuk memilih Jokowi-JK?

Pada persiapan pemilihan presiden nanti, saya serukan kepada mereka agar jangan segan untuk turun tangan. Lihat track-recordnya, kaji rencana kerjanya, kuasai informasi tentang mereka, lalu tentukan pilihan. Ajak lingkungan untuk berdiskusi, untuk memilih, untuk menentukan sikap. Jangan cari manusia sempurna. Sebagaimana yang selama ini sering dikatakan, tentukan pilihan serta bantu orang baik yaitu bersih dan kompeten. Apalagi jika orang baik itu bisa membawa kebaruan.

Adakah kelanjutan dari gerakan turun tangan?
Gerakan turun tangan bukan membawa cita-cita untuk meraih otoritas. Kami membawa misi untuk dijalankan karena itu kita memerlukan otoritas. Kami membawa misi agar kebijakan yang dihasilkan oleh proses politik ini adalah kebijakan yang berfokus pada kualitas manusia berdaulat yang sehat, terdidik dan makmur dalam sebuah masyarakat yang berkepastian hukum. Indonesia yang berkeadilan sosial. Itu misi kami.

Hasil konvensi Demokrat tidak menjadi capres atau cawapres, apa Anda menyesal?
Saya tidak pernah menyesal. Karena konvensi ini adalah proses awal demokrasi yang baik. Perjuangan selama ini sudah berhasil membangun kesadaran bahwa orang baik harus turun tangan membantu orang-orang terpercaya agar bisa terpilih menjadi wakil rakyat dan menjadi pemegang otoritas kepemimpinan di pemerintahan.

Semua peserta konvensi sebenarnya sudah siap jika dicalonkan menjadi presiden. Namun, tidak semua peserta mempunyai elektabilitas yang besar. Ada peserta konvensi hanya memiliki elektabilitas kecil. Sebab, kebanyakan tidak terkenal.

Namun, sistem konvensi yang sudah dijalankan oleh Demokrat diharapkan bisa terus berjalan. Mudah-mudahan partai masa depan juga melakukan konvensi. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya