Berita

PDIP Mestinya Komunikasi dengan SBY, bukan Malah Nekan-nekan agar Netral

JUMAT, 23 MEI 2014 | 21:12 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Seperti Gerindra, PDI Perjuangan seharusnya juga berkomunikasi dengan Presiden yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat SBY, bukan malah mencoba menekan agar tetap netral, tidak mendukung salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Menurut pengamat politik senior AS Hikam, (Jumat, 23/5), boleh saja Partai Demokrat menyatakan netral secara formal. Namun politik tidak hanya berjalan pada ranah formal, tetapi bisa juga pribadi.

Dia membandingkan, para kiai tidak usah menjadi kader partai tertentu tetapi pandangan mereka bisa menjadi rujukan para pengikutnya untuk memilih partai atau tokoh politik tertentu.


"Demikian pula, pengaruh, kharisma, dan posisi beliau sebagai Presiden bisa saja melampaui pengaruh partai (PD) sehingga secara riil bisa lebih efektif dan signifikan dalam menggalang suara. Pribadi Pak SBY, suka atau tidak, jauh lebih moncer dan berpengaruh ketimbang PD," ujarnya.

"Nah, kalau kini kubu Garuda (Gerindra) lebih intensif melakukan lobby ketimbang kubu Banteng, lalu yang salah masak Pak SBY?" sambungnya.

Karena itu, dalam pandangannya, strategi dan taktik kampanye Pilpres pasangan Jokowi-JK (JJ) yang masih keteter dibanding Prabowo-Hatta (PH), khususya di media  elektronik, media sosial, dan tampilan publik.

Bahkan dalam masalah platform program pun kubu JJ masih belum bisa memberikan tawaran yang lebih pro-rakyat ketimbang PH. Poin yang mungkin lebih baik adalah dalam penegakan HAM dan kebhinnekaan serta penataan lembaga-lembaga yang terkait dengan keamanan negara, termasuk intelijen.

"Namun dalam hal ekonomi, politik, dan energi serta pangan masih sulit membedakan platform kedua kubu itu. Walaupun di negeri ini soal platform politik capres-cawapres tidak dianggap serius seperti misalnya di negara-negara maju, namun setidaknya ia bisa menjadi salah satu indikator akan kemana Republik ini dibawa pada kurun 5 tahun yang akan datang," tandasnya.

Sebelumnya, seperti dikutip dari sebuah media, Wakil Sekjen PDIP Achmad Basarah meminta SBY non aktif sebagai presiden bila Demokrat mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Karena bila tetap menjabat presiden, khawatir pemilu tidak akan berlangsung dengan jujur dan adil.

Sementara itu, Wakil Sekjen PDIP lainnya, Eriko Sotarduga, juga mengingatkan agar SBY menunjukkan sikap kenegarawaannya tetap memenuhi janjinya sebagai oposisi. Ia juga khawatir akan terjadi konflik kepentingan bila benar SBY mendukung Demokrat berkoalisi dengan Gerindra. "Beliau harus legowo dan menjadi negarawan sesungguhnya," ucapnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya