Berita

Kekerasan akan Muncul Kembali Kalau Tak Segera Diselesaikan

SELASA, 13 MEI 2014 | 09:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pada masa Orde Baru, negara menjadi tirani minoritas yang melakukan kekerasan. Sementara pasca Orde Baru justru mayoritas Islam menjadi tirani yang melakukan kekerasan terhadap komunitas Islam yang selama ini dianggap lain, seperti Ahmadiyah dan Syiah.

"Untuk menyikapi itu, perlu adanya kebijakan negara yang berpihak kepada hak-hak mereka, yaitu kelompok minoritas. Jangan sampai, hanya karena adanya suara mayoritas, hak-hak mereka dapat direnggut begitu saja," Demikian disampaikan Peneliti PMB LIPI Ahmad Najib Burhani.

Najib mengungkapkan itu dalam Diskusi Publik  "Islam sebagai Obyek atau Subyek Kekerasan?" yang digelar MAARIF Institute bekerjasama dengan Asian Public Intellectual the Nippon Foundation di Aula PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62 Menteng, Jakarta Pusat kemarin (Senin, 13/5).


Juga hadir sebagai pembicara API Research Fellows yang juga peneliti senior MAARIF, Wahyudi Akmaliah dan anak korban peristiwa Priok yang juga aktivis KontraS Muhammad Daud Buereuh.

Muhammad Daud Buereuh menganggap bahwa kekerasan yang terjadi di masa lalu tidak pernah diselesaikan sehingga berakibat munculnya repetisi kekerasan saat ini yang dilakukan oleh kelompok Islam sendiri.

“Penegakan hukum dengan membawa mereka yang tertuduh dalam kekerasan, baik di masa lalu maupun pasca Orde baru setidaknya dapat meminimalisir kekerasan yang terjadi di masyarakat," imbuh dia.

Sementara itu dalam sambutannya, Direktur Program MAARIF Institute, Muhd. Abdullah Darraz menjelaskan, perbincangan mengenai persoalan kekerasan dan HAM menjadi sangat penting menjelang Pilpres 2014 ini.

"Diskusi ini juga penting untuk mengetengahkan persoalan penegakan HAM masa lalu yang menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemimpin bangsa ini kedepan," demikian Muhd. Abdullah Darraz. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya