Perusahaan milik keluarga Bakrie, PT Bakrieland Development Tbk sudah tidak memiliki keterkaitan dengan di PT Bumi Jonggol Asri (BJA) sejak 19 April 2013 lalu. Karena sejak itu, PT Bakrieland Development Tbk sudah menjual saham kepemilikannya dan tidak lagi mengendalikan kepengurusan di PT BJA.
Chief Corporate Affairs Officer PT Bakrieland Development Tbk, Yudy Rizard Hakim menegaskan hal tersebut sehubungan pemberitaan media masa perihal kasus PT BJA.
PT BJA disebut-sebut terkait kasus dugaan suap yang melibatkan Bupati Bogor, Rahmat Yasin terkait izin alih fungsi lahan seluas 2.754 hektare.
Karena itu, Yuddy sangat menyayangkan serta menyesalkan bila ada pihak yang mengaitkan kasus hukum ini dengan PT Bakrieland. Karena pihaknya sama sekali tidak mengetahui apapun terkait hal itu. "Jadi jangan kaitkan kasus itu dengan kami," imbuh Yuddy dalam siaran persnya (Jumat, 9/5).
Karena itu, Yuddy sangat menyayangkan serta menyesalkan bila ada pihak yang mengaitkan kasus hukum ini dengan PT Bakrieland. Karena pihaknya sama sekali tidak mengetahui apapun terkait hal itu. "Jadi jangan kaitkan kasus itu dengan kami," imbuh Yuddy dalam siaran persnya (Jumat, 9/5).
Sementara itu, pengamat politik dari Konsepindo Reserach & Consulting, Budiman, menyatakan, dalam suasana menjelang pemilihan presiden seperti sekarang ini akan ada saja upaya-upaya untuk mengaitkan suatu peristiwa hukum dengan politik.
"Kasus dibawa-bawanya nama perusahaan Bakrie ini adalah bukti nyata bahwa dalam politik suatu peristiwa, yang bahkan tidak ada kaitannya, bisa dihubung-hubungkan," ujarnya.
Budiman menambahkan, sesungguhnya amat penting bagi media untuk menerapkan
cover both side, artinya
check and richeck menjadi niscaya.
"Mestinya dicek ke pihak terkait apakah betul misalnya PT. BJA itu masih ada keterkaitan dengan Bakrie atau tidak, itu penting. Sehingga berita tidak berkesan pesanan pihak tertentu untuk kepentingan kampanye negatif atau kampanye hitam," tandasnya.
[zul]