Berita

Ahmad Syafi’i Ma’arif

Wawancara

WAWANCARA

Ahmad Syafi’i Ma’arif: Saya Sampaikan Ke Jokowi, Jangan Sampai Londo Ireng Kuasai Negara

JUMAT, 09 MEI 2014 | 09:41 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Ormas dan parpol berbasis Islam berhak mendukung atau mengecam pertemuan capres PDI Perjuangan Jokowi dengan bekas Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafi’i Ma’arif.

“Dalam demokrasi, adanya pro dan kontra merupakan  hal wajar. Itu kultur demokrasi. Kita biarkan saja. Yang penting ada alasannya,” ujar Ahmad Syafi’i Ma’arif kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, Jokowi menyambangi kediaman Buya Syafi’i’– panggilan akrab–Ahmad Syafi’i Ma’arif -di Jalan Hamlahera D 76, Nogotirto Elok II, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (3/5).


 Buya Syafi’i selanjutnya mendukung safari politik yang dilakukan Jokowi ke berbagai ormas maupun parpol berbasis Islam.

Menurut Buya Syafi’i, Jokowi harus melakukan upaya tersebut agar mendapat dukungan signifikan dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

“Biarkan Jokowi melakukan safari politik ke sejumlah tokoh lain. Sebagai calon presiden, dia memang harus melakukan itu,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa kesan Anda terhadap sosok Jokowi?
Dia sosok yang sederhana dan tidak sombong. Dia pemimpin yang bicara apa adanya. Jokowi tidak peduli citra-citra. Tampilannya begitu saja, pakai baju murah, sepatu murah. Masyarakat memerlukan pemimpin seperti itu.

Artinya, Anda mendukung pencapresan Jokowi?
Kalau saya sudah lima kali bertemu dengan Jokowi, tafsirkan saja apa itu artinya. Artinya sudah ada isyarat, ada tanda-tanda.

 Apakah hal ini akan berdampak terhadap dukungan Muhammadiyah?
Orang Muhammadiyah itu merdeka. Sebagai warga negara pilihannya ada pada mereka, terserah mereka. Saya bukan dalam struktur lagi.
 
Dalam pertemuan dengan Jokowi, apa yang Anda sampaikan?
Saya berharap, Jokowi bisa berpegang kepada Tri Sakti Soekarno yang dicetuskan pada 22 Juni 1966. Itu cita-cita kemerdekaan. Jangan disia-siakan dan jangan diterlantarkan.

Saat ini, siapa yang kuasai perbankan? Pertanian? Pertambangan? Itu hampir semua dikuasai asing atau agen-agen dalam negerinya yang saya katakan londo ireng. Ini tidak sesuai dengan Trisakti Bung Karno.

Di masa depan, Indonesia harus bebas dan berdaulat dalam politik, berkepribadian dalam berbudaya dan berdikari dalam ekonomi. Sekarang, seluruhnya terlantar. Harus kita benahi. Ini bukan hanya cita-cita Bung Karno, tapi dengan alasan ini kita ciptakan kemerdekaan.

Soal cawapres Jokowi, apa yang Anda sampaikan?
Jokowi dan Ibu Mega yang tahu. Menurut saya, Jokowi perlu didampingi orang yang berpengalaman dan bisa bekerja sama. Umur nggak penting, militer, sipil, laki-laki dan perempuan, nggak penting. Yang penting, bisa membenahi permasalahan bangsa.

O ya,  kenapa Anda tidak memenuhi undang Wakil Presiden Boediono untuk membahas kasus Bank Century di Istana Kepresidenan Yogyakarta?

Saya tidak menolak. Saya memang diundang ke Gedung Agung. Tapi, saat itu saya kelelahan, banyak tugas, banyak pekerjaan. Saat itu, saya bertemu Jokowi, dan tim Pak Boediono juga sudah datang ke rumah.  ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya