Berita

ANDI SAIFUL HAQ

Caleg Saja Gagal, Yuddy Chrisnandi harusnya Ngaca

SELASA, 06 MEI 2014 | 16:41 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua DPP Hanura Yuddy Chrisnandi seharusnya berkaca sebelum menuding Ketua Bapilu Hanura  Hary Tanoesoedibjo sebagai orang yang bertanggungjawab atas kegagalan partai tersebut dalam meraih suara maksimal pada Pemilihan Legislatif 2014 ini.

"Karena selama Yuddy memimpin Bappilu Hanura sampai awal 2013, elektabilitas Hanura tidak sampai 1 persen bahkan terancam tidak lolos PT (parliamentary threshold)," jelas fungsionaris Hanura Andi Saiful Haq (Selasa, 6/5).
 
Yang lebih mengherankan, sambungnya, Yuddy sekarang bicara pemenangan partai padahal dia sendiri tidak mampu meloloskan dirinya dari daerah pemilihan Jawa Barat VIII pada Pemilihan Legislatif 9 April lalu.


Karena itu menurut Wakil Ketua Umum DPP Perindo ini, pernyataan Yuddy Chrisnandi itu lebih bersifat personal. Karena sudah melampaui kewenangan Wiranto sebagai Ketua Umum.

"Yuddy hanyalah politisi dengan kisah kegagalan. Jadi tidak perlu digubris. Yang mengherankan justru Wiranto diam saja. Seharusnya Yuddy diberikan teguran keras, kecuali jika beliau (Wiranto) mengamini serangan Yuddy terhadap HT," tegasnya.

Fungsionaris Hanura lainya, Hendrik Kawilarang Luntungan juga mengatakan, serangan tersebut menunjukkan Yuddy frustasi karena tidak mampu memenangkan pertarungan di dapilnya pada pileg kemarin. "Sehingga mencari-cari alasan yang tidak rasional atas perolehan Hanura," jelasnya.

Karena itu, menurut Caleg Hanura ini, Forum Rapimnas Hanura perlu membahas secara tegas atas langkah Yuddy yang telah merugikan citra partai dan membuat keresahan kader-kader Hanura di seluruh Indonesia.

Dia menjelaskan, pernyataan Yuddy bahwa Hary Tanoe bertanggungjawab telah mengganggu keharmonisan partai yang sudah lama dijaga dan dibina bersama. Klaim Yuddy ada desakan kader Hanura agar Hary Tanoe dievaluasi juga tidak benar.

"Forum Rapimnas harus memberikan teguran keras kepada Saudara Yuddy Chrisnandi. Jika perlu, dipertimbangkan untuk diberhentikan dari DPP Hanura," ungkap tokoh muda yang akrab disapa Rully ini.

Pengamat politik senior Burhanuddin Muhtadi juga ikut mengomentari pembicaraan soal manuver Yuddy, yang juga bekas politikus Golkar tersebut, lewat akun Twitternya, @BurhanMuhtadi. Menurutnya, Yuddy lebih baik move on saja. "Masak cari kambing hitam hehe."  [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya