Aktivitas Presiden SBY pasca pemilu legislatif tetap saja seperti biasa. Tidak ada yang berubah.
“Presiden SBY banyak berÂaktivitas di Kantor Kepresidenan dan Istana Negara. Namun tidak semua kegiatannya diliput media massa,’’ kata Sekretaris Kabinet Dipo Alam kepada Rakyat MerÂdeka yang dihubungi via telepon, Sabtu (26/4).
Seperti diketahui, aktivitas Presiden terlihat berkurang pasca pileg. Berdasarkan data yang diÂhimpun dari jadwal kepresiÂdeÂnan, kegiatan SBY cukup padat seÂbelum pelaksanaan pemunguÂtan suara. Meski memasuki masa kampanye, SBY masih menyemÂpatkan diri melakukan kunjungan kerja mulai dari Medan, Riau, hingÂga keliling Pulau Jawa.
Sehari sebelum pemilu, PresiÂden menyempatkan diri meresÂmikan Rumah Sakit Pekerja di Cakung, Jakarta Timur. Di hari yang sama, SBY menggelar rapat terbatas persiapan pemilu.
Namun aktivitas SBY menurun drastis setelah pelaksanaan pileg, Rabu (9/4), Presiden sama sekali tak beraktivitas di Istana Negara. Presiden baru berkegiatan di kantornya, Senin (14/4).
Pekan berikutnya, Presiden menerima kedatangan tamu dari China Institute of Innovation and Development Strategy (CIIDS). SBY kembali beraktivitas, Kamis (17/4), menggelar sidang kabinet dan menerima penyerahan lapoÂran audit Badan Pemeriksa KeuaÂngan (BPK). Kepadatan aktivitas Presiden SBY di Istana Negara, baru terlihat sepekan lalu.
Dipo Alam selanjutnya meÂngatakan, kalau dibilang tidak ada rapat-rapat, itu salah.
“Rapat-rapat kabinet terus diÂlakukan. Kegiatan surat menyuÂrat juga terus jalan. Kami berteÂkad, sampai 20 Oktober 2014 semua kegiatan berjalan seperti biasa,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya: Setelah pileg, apa ada keretaÂkan di internal kabinet?Keretakan nggak ada. Kami jalan terus. Sampai 20 Oktober nanti, kami bertekad semua kegiatan berjalan seperti biasa. Tidak ada keretakan antar PreÂsiden dengan menteri dari parpol maupun non parpol. Semua menÂteri menghadiri undangan PreÂsiden dan menjalankan tugas seÂperti biasa. Namun, tidak semua kegiatan itu terliput media massa.
Apa situasi politik menjelang pelaksanaan pilpres memÂpengaÂruhi kinerja Presiden?Sebagai elite parpol, memang ada beberapa hal yang diurus beÂliau. Tapi, Pak SBY tetap menguÂtamakan tugasnya sebagai PresiÂden. Hal itu sudah beberapa kali ditegaskan oleh Presiden. RealiÂsaÂsinya pun dapat kita saksikan.
Menteri parpol sibuk kasak-kusuk membangun koalisi, bagaimana Presiden menyikaÂpinya?Menteri-menteri parpol diperÂsilakan menyelesaikan target politik masing-masing. Menteri non partai juga boleh mencari-cari cantelan. Itu hak mereka.
Yang perlu digarisbawahi, meÂreka harus tetap menjalankan tuÂgas dan kewajibannya. Presiden tidak membatasi hak konstituÂsional setiap warga negara.
Bagaimana dengan menteri yang berniat maju sebagai capres atau cawapres?Ya, dipersilakan. Seperti yang saya sampaikan tadi, Presiden tidak membatasi hak konstituÂsional setiap warga negara.
Bukankah etikanya harus mundur dari kabinet?Setahu saya, tidak ada aturan harus mundur. Tapi, kalau kita liÂhat ke belakang kan, menteri-menÂÂteri yang maju sebagai caÂpres atau cawapres kan mengunÂdurÂkan diri.
Menurut saya, itu etiÂkaÂnya. Sebab, mereka akan sibuk mengÂÂkamÂpanyekan diri beÂbeÂrapa bulan sebelum pilpres. SaÂya kira PresiÂden pasti akan meÂngizinÂkannya.
Kalau menteri dari parpol tidak satu koalisi dengan SBY dalam Pilpres 9 Juli 2014, ini bagaimana?Presiden SBY taat azas, kepriÂbadiannya santun, dan para menÂteri sangat menghormati beliau. Dengan situasi seperti ini, boleh saja ada perbedaan dan persaiÂngan. Tapi setelah terpilih, kita haÂrus menghormati hak-hak mereka.
Tidak elok, kalau kalah dalam proses demokrasi, kemudian ada dendam. Itu buruk.
Rakyat tidak boleh dihadapÂkan dalam situasi seperti itu. SeÂbagai seorang negarawan, saya yakin pak SBY tidak akan melaÂkukan itu.
Bagaimana kalau capres yang diusung SBY tidak meÂnang?Beliau menegaskan, siapa pun yang terpilih menjadi presiden selanjutnya jangan diganggu, kita dukung. Pak SBY juga bersikap terbuka dan menyatakan akan membantu.
Sebagai seorang negarawan, Pak SBY tidak ingin melihat InÂdoÂnesia mundur. Mudah-muÂdaÂhan imbauan ini diterima dan berjalan dengan baik. ***