Berita

Mahfud MD

Wawancara

WAWANCARA

Mahfud MD: Kiai PPP Nyatakan Dukung Saya, Tapi Secara Institusi Belum Ada

SENIN, 28 APRIL 2014 | 09:41 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Calon Presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahfud MD belum yakin koalisi parpol Islam terbentuk untuk menghadapi Pilpres 9 Juli 2014. Sebab, belum melihat pimpinan parpol Islam semangat melakukan itu. 

“Saya belum melihat pimpinan parpol itu merespons secara positif keinginan ormas Islam untuk mendorong terbentuknya koalisi parpol Islam,” kata Mah­fud MD kepada Rakyat Merdeka, Kamis (24/4).

Meski begitu, lanjut bekas Ke­tua Mahkamah Konstitusi itu, diri­nya terus berjuang untuk maju da­lam bursa capres atau  cawa­pres. Semuanya masih memung­kinkan.


Berikut kutipan selengkapnya:

Mungkinkah koalisi poros tengah jilid 2 akan terbentuk?

Saya belum tahu juga. Saya be­lum melihat seberapa besar du­kungan partai dan ormas Islam da­lam mendorong terbentuknya koalisi tersebut. Arahnya juga be­lum jelas. Sebetulnya saya tidak ingin tahu persoalan ini.

Apa karena ada sosok Amien Rais di situ?
Tidaklah. Masak gara-gara hanya satu orang saya begitu.

Berhembus kabar Muhaimin Iskandar akan menjadi cawa­pres dari PKB, tanggapan Anda?
Bagus saja. Beliau memenuhi syarat, sebagai ketua umum partai yang sudah bekerja keras untuk membawa partai ini ke arah yang lebih baik.

Mungkinkah PAN, PPP, PKB berkoalisi?
Semua masih mungkin seka­rang. Masih dinamis dan kita lihat nanti saja perkembangannya seperti apa.

Apa kriteria parpol yang mau diajak berkoalisi dengan PKB?
PKB bisa dengan parpol mana pun. Semua parpol yang ada saat ini sudah memenuhi syarat jika di­lihat dari idenya masing-ma­sing yang ingin memperbaiki per­soalan bangsa. Semua sama baik­nya. Tapi kita berbicara realitas politik. Tidak mungkin kan PKB berkoalisi dengan PKPI atau PBB. Tapi mungkin saja dengan Golkar, PDI-P dan Gerindra.

Siapa pendamping Anda yang diinginkan?
Dari calon yang ada, semua sama bagusnya. Mereka merupa­kan anak bangsa yang ingin mem­bawa bangsa ini ke arah yang jauh lebih baik lagi dari saat ini.

Nantinya, siapapun yang me­mimpin Indonesia harus didu­kung oleh semua lapisan ma­syarakat.

Ada daerah yang mende­klarasikan Anda menjadi ca­wapres Jokowi, bukankah pe­luangnya tipis?
Tidak apa-apa itu. Itu sah-sah saja bagi masyarakat mungkin menginginkan seperti itu. Tapi yang sebenarnya terjadi belum sampai ke tahap itu. Kami belum memutuskan akan mendampingi siapa pun dalam pilpres men­datang.

Bagaimana dengan dukung­an PPP kepada Anda?
Kalau kiai PPP sudah me­nyatakan dukungan kepada saya. Tapi secara institusi belum ada dukungan.

Kenapa lebih memilih Jokowi dan Prabowo Subianto dibanding Aburizal Bakrie?
Pertimbangan dari semuanya dari banyak orang. Saya berbi­cara dengan Cak Imin (Muhaimin Iskandar). Hasilnya tidak mung­kin saya mendampingi Pak Abu­rizal Bakrie (ARB). Karena du­kungan dari rakyat bawah me­nginginkan saya  ke Jokowi atau Prabowo. Pendapat ulama dan konstituen NU seperti itu.

Selain itu, Pak ARB meminta jawaban terlalu cepat. Kami tidak bisa memberi jawaban dalam wak­tu yang singkat. Daripada me­­nyandera Golkar dan Pak ARB, lalu saya jawab kalau saya tidak bisa. Bukan soal dia jelek atau apa. Tapi soal waktu saja.

Kalau diberikan waktu lebih lama lagi, apa jawabannya berbeda?
Bisa beda atau sama seperti jawaban sebelumnya. Karena semua partai sedang menjajaki proses untuk berkoalisi, sehingga masih terbuka kemungkinan berkoalisi dengan parpol mana pun.   ***

Populer

UPDATE

Selengkapnya