Di antara tokoh yang paling santer disebut-sebut pantas jadi cawapres adalah Hatta Rajasa. Ketua Umum PAN ini dinilai bisa dipasangkan dengan siapa saja. Dengan Jokowi oke, dengan Prabowo Subianto juga tak kalah ampuhnya.
Tapi, sampai sekarang kemana Hatta akan berlabuh, belum jelas. PDIP dan Gerindra juga, sampai sekarang belum menemukan cawapres untuk masing-masing capresnya. Yang pasti, di antara mereka telah terjalin komunikasi sebagai pintu masuk untuk membangun koalisi.
Terkait hal ini, Hatta juga mengakuinya. “Dengan semua parpol saya komunikasi intens, dengan Gerindra, dengan Demokrat. Golkar juga, PKS juga. PDIP waktu itu komunikasi, semua masih cair,†kata Hatta saat menghadiri acara Penghargaan Tokoh Perubahan yang dihelat Republika di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin.
Hatta juga tak menutup diri kalau dirinya juga sering ketemu Jokowi.
“Pertemuan itu cukup sering, saya tidak menutupi itu,†kata Hatta.
Setelah melakukan komunikasi, apa yang akan dilakukan Hatta? Akan koalisi kemana? Dan apa yang dibayangkan Hatta tentang Indonesia ke depan?
Berikut wawancara dengan Menko Perekonomian itu:
Koalisi menuju pilpres belum ada yang pasti, menurut Anda bagaimana?Koalisi memang masih cair dan belum ada ikatan.
Koalisi seperti apa yang didambakan PAN?10 Partai ini kan tidak terlalu besar perbedaannya. Kebersamaan di parlemen itu jadi penting. Karena tantangan ke depan jauh berbeda saat ini. Menurut saya, diperlukan suatu kebersamaan yang besar.
Kenapa harus besar?Sebagai Menko, sebagai menteri, 14 tahun saya merasakan challange ke depan itu semakin meningkat. Jadi kita memerlukan kebersamaan menghadapi tantangan ke depan.
Soal dikotomi propesional dan kader parpol kembali mengemuka untuk mengisi kabinet. Anda sepakat dengan polemik ini?Tak perlu ada dikotomi menteri asal parpol dan menteri dari kalangan profesional. Buat saya, latar belakang menteri tak perlu dikotak-kotakkan, asal bisa bekerja dengan baik.
Jadi?Jangan dibedakan antara politik dan profesional. Seakan-akan kader politik tidak profesional. Non politisi ada juga yang tidak profesional, politisi ada juga yang tidak profesional. Tapi jangan dibedakan antara profesional dan politisi. Politisi itu banyak yang profesional.
Koalisi dagang sapi yang hanya bagi-bagi kursi banyak ditentang, ada yang usulkan koalisi harus dibangun atas dasar ideologi?Intinya buat saya, semua partai itu janganlah hanya mengedepankan ideologi, tapi perlu satu kebersamaan.
Karena tantangan ke depan jauh berbeda. Menurut saya, diperlukan suatu kebersamaan yang besar.
Sejauh ini, PAN condong koalisi dengan siapa?PAN belum mengikat koalisi dengan partai manapun. PAN masih mencermati perkembangan. Semua itu cair dan berkembang.
Ada yang menjodoh-jodohkan Anda dengan Prabowo sehingga muncul slogan Prabowo Berjasa (Prabowo Bersama Hatta Rajasa). Apa tanggapan Anda?Biarkanlah itu berkembang, masyarakat kan selalu mencocok-cocokkan Prabowo dengan Hatta, nanti ada Prabowo dengan yang lain.
Tapi chemistry-nya baik semua kok. Yang jelas, saya masih membuka komunikasi dengan beberapa pihak, termasuk dengan Jokowi. ***