Berita

Andi Gani Nena Wea

Wawancara

WAWANCARA

Andi Gani Nena Wea: Dalam Aksi Mayday, 80 Ribu Buruh Akan Padati Bundaran HI & Istana

SENIN, 21 APRIL 2014 | 08:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Peringatan Mayday tahun ini tergolong istimewa bagi buruh seluruh Indonesia. Sebab, untuk pertama kali ditetapkan hari libur nasional.

Selain itu, tahun ini merupa­kan tahun politik, sehingga dalam peringatan hari buruh internasio­nal, 1 Mei mendatang, buruh ber­ha­rap presiden hasil Pilpres 2014 berpihak kepada buruh.

Meski istimewa, buruh tetap saja akan turun aksi ke lapangan un­tuk menyuarakan aspirasi bu­ruh yang belum direalisasikan.


Demikian disampaikan Presi­den Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

“Aksi Mayday nanti harapkan Pil­pres 2014 hasilkan presiden dan wakil presiden yang punya kebija­kan membela buruh,’’ kata Andi.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa yang dilakukan KSPSI dalam memperingati Mayday?
Kami akan turun ke jalan 2 Mei 2014.

Lho kenapa?
Sebab, 1 Mei 2014  saya sudah ins­truksikan seluruh jajaran KSPSI melakukan bakti sosial untuk masyarakat, seperti donor darah dan memberikan bantuan bagi yang membutuhkan.

Aksi 2 Mei itu di mana saja?
KSPSI akan mengerahkan massa besar- besaran untuk ber­gerak serentak di seluruh Indo­ne­sia, mulai  dari jam 10 pagi.

Di Jakarta diturunkan sekitar 80 ribu massa terkonsentrasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Kemudian bergerak ke Istana.

Mayday tahun ini berte­patan menjelang pilpres, ba­gaimana Anda melihat  situasi politik saat ini?
Perkembangan politik saat ini dan sampai menjelang Pilpres 2014 tentu akan terus meng­hangat.

Kenapa?
Karena ampai saat ini semua parpol tentu masih saling mengu­kur dan menimbang partner koa­lisi yang mempunyai visi dan mi­si yang sama. Ke depan pemerin­tahan harus didukung kekuatan di parlemen.

Saya berharap semua pimpinan parpol secara dewasa dan arif me­lihat Pilpres 2014. Namanya kom­petisi, tentu akan menghasil­kan pemenang. Bagi yang kalah bisa bersama-sama membangun bangsa dan negara ke depan.

Kerja sama seperti apa?
Seperti dikatakan Jokowi, se­harusnya dibentuk kerja sama an­tar parpol dalam membangun ker­ja sama strategis untuk mem­­ba­ngun Indonesia. Bukan koalisi yang bertujuan sharing kekua­sa­an. Nan­ti ujungnya bagi  kursi menteri.

Siapa yang didukung KSPSI?
Setelah kami melihat dari be­berapa capres yang ada, akhirnya kami mengambil keputusan un­tuk mendukung Jokowi.

Dalam pilpres, Jokowi menda­pat­kan amunisi suara yang besar dari buruh. Sebab, sejak awal su­dah mendirikan Relawan Buruh Sahabat Jokowi yang didirikan dua Presiden Buruh Konfederasi Se­rikat Pekerja terbesar di Indo­nesia yakni KSPSI dan KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh Se­jah­tera Indonesia) yang memiliki ju­taan anggota di seluruh Indonesia.

Apa dukungan buruh signifi­kan memenangkan Jokowi?
Tentu signifikan, saya bersama Bung Mudhofir (Presiden KSBSI) sudah membentuk Rela­wan Buruh Sahabat Jokowi di 28 pro­vinsi. Bahkan Minggu lalu kami juga Deklarasi Relawan Buruh Sahabat Jokowi di Hong Kong dan Macau.

Sebagai kader PDI Perjua­ngan, apa posisi Menakertrans nanti ditempati Anda?

Yang terpenting buat saya saat ini bekerja keras menangkan Jo­ko­wi di Pilpres 9 Juli mendatang. Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Mega tentu tahu kadernya yang te­pat untuk duduk di berba­gai posisi nanti. Beliau punya pen­­dirian ya­ng sangat teguh soal prinsip.

Siapa cawapres yang cocok untuk Jokowi?
Kriteria cawapres yang tepat un­­tuk Jokowi tentu harus me­ngerti posisinya sebagai patner ker­ja. Bukan sebagai pesaing.

Mereka harus kompak dan se­hati- sejalan. Kami ingin Jokowi di­dampingi cawapres yang me­miliki konsep pembangunan ke depan yang berbasis kerakyatan.

Orangnya harus siap meleng­kapi dan membantu Jokowi jika terpilih jadi presiden.

Sebab, hampir 80 persen pa­sangan kepala daerah dan wakil­nya pecah kongsi di perjalanan.

Apa antusias buruh di luar negeri cukup besar untuk mendukung Jokowi?
Sangat besar. Mereka melihat Jokowi sosok yang merakyat, me­­rangkul dan mendengarkan se­tiap permasalahan  dengan ga­ya blusukannya. Makanya dalam waktu dekat jaringan KSPSI dan KSBSI di Malaysia, Taipei, dan Kor­­sel meminta kami untuk meng­gelar deklarasi dukungan kepada Jokowi. Kami terus mela­kukan sosialisasi program andalan Jokowi langsung ke grassroot.

Bagaimana mengcounter black campaign yang dituju­kan ke Jokowi?
Kami tidak panik menghadapi black campaign yang terus me­nye­rang Jokowi. Contoh terakhir soal Ujian Nasional (UN). Kok ada soal ujian  mengenai Jokowi.

Kami Relawan Buruh Sahabat Jokowi akan  menyampaikan rea­lita yang ada dan kebijakan pro rak­yat yang dilakukan Jokowi se­lama menjabat Walikota Solo dan  Gubernur DKI Jakarta. Ti­dak perlu membalas black cam­paign dengan black campaign.  Rakyat sudah lelah melihat per­seteruan politik.

Jokowi dan Megawati belum la­ma ini bertemu sejumah duta besar, apa buruh tidak kha­watir?
Pertemuan tersebut wajar saja dan biasa dalam hubungan po­li­tik. Se­lama tidak ada intervensi dari ne­gara lain, tentu tidak ma­salah. Da­lam gerakan buruh, saya sering ber­temu serikat pekerja asing dan me­lakukan komunikasi intens soal per­juangan hak buruh. Tapi tidak ada sama sekali inter­vensi. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya