Berita

Husni Kamil Manik

Wawancara

WAWANCARA

Husni Kamil Manik: Kami Mencium Modus Persekongkolan Penyelenggara Pemilu Dengan Parpol

RABU, 09 APRIL 2014 | 09:20 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

KPU mencium modus-modus kecurangan pemilu yang digelar hari ini. Penyelenggara pemilu berpotensi melakukan pesekongkolan dengan parpol dan caleg untuk memanipulasi suara.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik mengendus sejumlah modus yang berpotensi dilakukan penyelenggara pemilu, di antaranya sebagai calo suara. Para calo biasanya menawarkan jasa untuk membantu perolehan parpol dan caleg.

”Analisanya masih potensi. KPU, Bawaslu dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) telah berkoordinasi untuk menggambil tindakan pencegahan,” ujar Husni kepada Rakyat Merdeka di kantor KPU, Senin (7/4) malam.


”Kami mengingatkan seluruh penyelenggara pemilu agar tertib dalam berperilaku, tidak memihak dan independen. Ini gerakan pencegahan yang sudah dilakukan,” tambahnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Bagaimana kalau oknum KPU yang terlibat?
KPU tak akan melindungi oknum penyelenggara pemilu yang terbukti melakukan pelanggaran pidana dengan menawarkan jasa membantu pemenangan.

Kami tegaskan, tak ada perlindungan bagi mereka yang terbukti bersalah. Ini kebijakan kelembagaan.

Apa upaya KPU mencegah kecurangan?
KPU telah melakukan mekanisme-mekanisme penyelenggaraan pemilu yang jujur dan berintegritas. Termasuk proses rekrutmen. Kami tidak hanya memenuhi administratif, tapi juga substantif. Para penyelenggara pemilu dari tingkat daerah sampai pusat juga telah menandatangani pakta integritas dan melakukan sumpah jabatan.

Makanya, kalau ada kasus-kasus yang melibatkan oknum penyelenggara, baik di pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan itu bisa dibuktikan, maka dikenakan tindakan tegas dari DKPP dan Bawaslu. Kami tak akan melindungi penyelenggara pemilu yang demikian.

Langkah lainnya?
KPU juga terus meningkatkan koordinasi dengan aparat Kepolisian agar rekapitulasi suara berjenjang dari desa ke pusat itu dilakukan pengamanan maksimal. Dengan demikian, penyelenggaran pemilu berjalan baik.

Apa sudah ada laporan atau dugaan kecurangan yang diproses?
Belum. Mudah-mudahan jangan sampai ada penyelenggara yang melakukan pelanggaran.

Adakah kaitan potensi kecurangan dengan kerawanan konflik di sejumlah daerah?
Bisa ada, bisa juga tidak. Kalaupun di daerah itu tidak ada konflik, pembicaraan atau persekongkolan jahat antara oknum caleg dan oknum penyelenggara bisa saja terjadi. Nah, potensi-potensi inilah yang kami antisipasi sejak awal.

Bagaimana kesiapan pelaksanaan dan pendistribusian logistik pemilu?
Semua yang kurang, kami upayakan dengan sungguh-sungguh. Kami memastikan, 1 hari jelang pemungutan suara semua perlengkapan sudah ada di TPS. Posisi logistik pemilu legislatif, saat ini sudah berada di tingkat PPS (Panitia Pemungutan Suara) tingkat desa/kelurahan.

Bagaimana kesiapan di daerah yang terisolir atau sulit dijangkau?
Dalam memfasilitasi keterpenuhan kebutuhan TPS, KPU memprioritaskan daerah-daerah sulit. Dengan memberi pelayanan terlebih dahulu ke daerah terpencil, ternyata lebih efektif. Kekurangan tidak terjadi di daerah terisolir.

Bagaimana jika pemilih tak mendapatkan undangan memilih di TPS?

Surat itu sebetulnya hanya pemberitahuan, bukan undangan memilih. Perlu diluruskan, surat pemberitahuan itu upaya terahir KPU dalam menyebarkan informasi tentang pemungutan suara. Posisisnya sosialisasi. Jangan dimaknai tidak dapat undangan haram datang ke TPS. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya