Berita

Irjen Dwi Priyanto/net

Pertahanan

Antisipasi Demo Jelang Pemilu Salah Satu Tugas Berat Kapolda Baru

MINGGU, 16 MARET 2014 | 10:11 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Irjen Dwi Priyanto yang mulai pekan depan akan menduduki jabatan baru Kapolda Metro Jaya, memiliki tugas lebih berat dibandingkan dengan yang sebelumnya. Setidaknya ada sembilan tugas berat yang harus ditangani Dwi Priyanto.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPC), Neta S Pane mengatakan, kesembilan tugas berat kapolda baru itu adalah, Pertama, mengatasi kemacetan lalulintas yang kian parah, terutama di pintu masuk Jakarta, seperti Cawang, Tomang, Pluit, kawasan Pelabuhan Tanjungpriok. Kedua, mengungkap kasus penembakan polisi, seperti di Tangerang Selatan dan depan KPK yang tak kunjung terungkap. Ketiga, kasus perampokan bersenjata api, terutama dengan sasaran mini market yang terus terjadi.

Keempat, kasus brutalisme geng motor, seperti geng motor pita kuning, geng motor yang merusak pos polisi dekat Mabes Polri yang terbiarkan. Kelima, aksi balapan liar di 45 titik yang terus berlangsung pada Jumat, Sabtu, dan Minggu malam. Keenam, aksi-aksi premanisme yang menguasai kawasan Tanah Abang, Senayan, Roxi dan tempat lain. Ketujuh, aksi polisi yang melakukan penjebakan di 25 titik, seperti jalur busway, underpass dan jembatan layang. Kedelapan, antisipasi aksi demo menjelang Pemilu 2014. Kesembilan, antisipasi kekacauan dan kesemrawutan selama kampanye Pemilu 2014.


Neta berharap, kapolda yang baru segera mengevaluasi kinerja para kapolres dan kemudian melakukan konsolidasi. Tujuannya agar antisipasi dini dan deteksi dini bisa dilakukan dengan maksimal, sehingga stabilitas kamtibmas Ibukota Jakarta menjelang Pemilu 2014 tetap terjaga. Selanjutnya, kata Neta, kapolda jangan segan-segan mencopot kapolres yang tidak becus dalam melakukan antisipasi dan deteksi dini.

"Sekecil apapun potensi ancaman keamanan di ibukota tidak boleh dibiarkan. Sebab potensi tersebut menjadi pertaruhan bagi ancaman keamanan nasional, mengingat Jakarta menjadi barometer kamtibmas Indonesia," kata Neta dalam keterangannya, Minggu (16/3). [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya