Berita

asap kebakaran/net

Nusantara

Asap di Malaysia dan Singapura Bukan Kiriman Indonesia

KAMIS, 27 FEBRUARI 2014 | 16:45 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Keringnya lahan akibat tidak adanya musim penghujan di wilayah Sumatera dan Kalimantan telah menyebabkan bencana asap akibat pembakaran lahan dan hutan.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya kepada redaksi sesaat lalu, Kamis (27/2).

Sutopo menjelaskan, pada hari ini pantauan satelit NOAA18 titik api terpantau di Aceh 17, Kaltim 12, Kalbar 10, Sumut dan Kaltara 4. Tidak terpantau adanya titik api di Riau. Asap yang berasal dari lahan gambut yang terbakar tidak terpantau satelit.


"Berdasarkan analisis, asap yang ada di wilayah Malaysia dan Singapura bukan berasal dari Indonesia karena arah angin dominan dari utara hingga timur laut ke arah selatan dan barat daya. Dari pantauan satelit di wilayah Malaysia terpantau beberapa titik api," terangnya.

Dalam rakor tingkat menteri untuk antisipasi pembakaran lahan dan hutan di Kantor Kemenkokesra hari ini (Kamis, 27/2) yang dipimpin Menkokesra, BMKG melaporkan sekitar 70 persen wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau pada April, Mei dan Juni 2014. Diperkirakan kemarau lebih kering daripada 2013. Umumnya puncak pembakaran lahan dan hutan di Sumatera pada Juli-Oktober dan di Kalimantan pada Agustus-Oktober.

"Untuk antisipasi bencana asap maka BNPB telah melakukan rakor dengan kementerian, lembaga, BPBD dan pemda. Pemda tetap sebagai penanggung jawab yang didukung oleh Pemerintah Pusat. Kemenkokesra sebagai koordinator, dan BNPB sebagai pemegang komando didukung oleh kementerian/lembaga," ujar Sutopo.

Pemadaman akan dilakukan tiga operasi, yaitu operasi darat, operasi udara, dan operasi penegakan hukum dan sosialisasi. Untuk operasi di darat, kata Sutopo, BNPB telah meminta dukungan TNI-AD sebanyak 2 batalyoegann. Berkoordinasi dengan Kemenhut untuk menggerakkan 1.755 personil Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api. "Kepada Polri, PPNS di Kemenhut, Kementan dan KLH agar meningkatan penegakan hukum dan sosialisasi," ungkapnya.

Untuk operasi di udara, maka akan dilakukan water bombing dan modifikasi cuaca atau hujan buatan. Sebanyak 2 pesawat amphibi BE-200, 2 helicopter Kamov, 2 helicopter Sikorsky, dan 4 helicopter Bolco akan dikerahkan untuk water bombing.

Sedangkan untuk modifikasi cuaca, tambah Sutopo, akan digunakan 2 pesawat Hercules C-130 dan 6 pesawat Casa 212. Semua akan dioperasikan di Sumatera dan Kalimantan sesuai kebutuhan. BNPB telah menyiapkan dana siap pakai Rp 300 milyar untuk penanganan bencana asap selama tahun 2014 di seluruh wilayah Indonesia. Pemakaiannya disesuaikan kebutuhannya.

Kunci utama mengatasi pembakaran lahan dan hutan adalah penegakan hukum, sosialisasi, dan pemadaman secara masif," tandasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya