Berita

gunung kelud/net

Nusantara

Bantuan Kelud Tidak Bentuk Uang

Rehabilitasi Selesai Dua Minggu, Rp 100 M Disiapkan
JUMAT, 21 FEBRUARI 2014 | 07:47 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Saat ini pemerintah sedang menyiapkan skema rehabilitasi kawasan terdampak letusan Gunung Kelud di Jawa Barat yang ditarget selesai dalam dua minggu. Kemarin aktivitas vulkanis Gunung Kelud diturunkan dari status Awas menjadi status Siaga.

Kemarin Gubernur Jatim Soekarwo, Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Tjahyono, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Ma'arif, serta Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Asma'i, menggelar jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
 
Ketua BNPB Syamsul Ma'arif menyatakan, dengan penurunan status Kelud, sekitar 87 ribu pengungsi yang rumahnya di luar radius 5 km bisa kembali ke kediaman masing-masing.
 

 
Gubernur Jatim Soekarwo mengungkapkan, pihaknya menyiapkan dana segar Rp 100 miliar untuk rehabilitasi dampak letusan Kelud.

"Secepatnya kami mengirim surat ke pimpinan DPRD Jatim terkait dengan dana ini sehingga menjadi MPAK (mendahului perubahan keuangan)," katanya.
 
Perinciannya, dana tanggap darurat (Rp 35 miliar) dan anggaran perbaikan rumah hidup tidak layak (Rp 65 miliar). "Selain itu, nanti sejumlah program kemasyarakatan pemprov diarahkan ke sana (korban Kelud). Target kami, recovery penduduk di kawasan tersebut bisa lebih cepat," tegas pria yang akrab disapa Pakde itu.
 
Berkaca pada pengalaman terdahulu, bantuan tidak diwujudkan uang, melainkan langsung program rehabilitasi. "Supaya bisa langsung tepat sasaran dan bantuan berbentuk nyata," paparnya.
 
"Jadi, nanti berbasis kepala desa yang diverifikasi babinkamtibmas (bintara polisi) dan babinsa (bintara TNI). Kemudian, naik ke kecamatan yang diverifikasi bersama oleh Camat, Kapolsek, serta Danramil. Naik terus hingga ke provinsi sehingga datanya sama," tambah Soekarwo.
 
Dia memberikan tenggat Sabtu besok (22/2) data sudah harus terkumpul. "Kemudian, dirapatkan, disiapkan bahannya, dan dieksekusi pada Senin (24/2)," tuturnya.
 
Saat ini sejumlah bahan untuk persiapan memang mulai dikirim. "Sudah ada tiga jembatan bailey yang diberangkatkan," imbuhnya.
 
Untuk memudahkan koordinasi, penanganan dibagi tiga cluster. Yakni, masalah pengungsi dikoordinasi Wagub Jatim Saifullah Yusuf, cluster keamanan dan ketertiban dipimpin Wakapolda Jatim, serta cluster pembangunan fisik dikomando Kasdam V/Brawijaya.
 
Soekarwo menargetkan recovery itu selesai dalam waktu dua minggu. "Tiap Sabtu akan kami evaluasi dan tiap dua hari ada pemantauan aliran bantuan," terangnya.
 
Dia belum bisa memastikan total kerugian. "Selain fisik, yang paling susah dihitung adalah pertanian. Bagaimana menghitung tebu yang rusak dan mana yang masih bisa diolah. Itu sangat rumit," katanya.
 
Menurut Soekarwo, Pemprov Jatim akan merehabilitasi rumah sebagai fokus utama. Sementara itu, pemkab maupun pemkot memperbaiki masjid, tempat ibadah, dan fasilitas umum.

Seperti dilansir dari JPNN, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono sebelumnya mengatakan, jarak aman sudah bisa dikurangi, dari sebelumnya beradius 10 km menjadi 5 km. "Kendati sudah turun status, masyarakat sebaiknya tetap berhati-hati. Terutama yang berada dalam radius 5 km dan di bantaran sungai. Terutama saat hujan lebat. Sebab, lahar banjir masih mengancam," paparnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya