Berita

rizal ramli

Rizal Ramli: Saatnya Ulama Menyelamatkan Indonesia!

SABTU, 08 FEBRUARI 2014 | 19:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Para kiai dan ulama diminta berhati-hati dalam memilih pemimpin nasional. Sebagai panutan, para kiai harus bisa memilih pemimpin yang mampu memecahkan masalah, bukan justru menjadi bagian dari masalah.

Dengan mengambil momentum Pemilu, inilah waktunya para kiai dan ulama berdiri tegak, saling berpegang tangan untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan yang lebih dalam lagi.

“Dalam 10 tahun terakhir ekonomi Indonesia tumbuh dengan semu. Pertumbuhan itu ditopang oleh harga komoditas yang bagus di pasar internasional dan arus masuk dana di pasar finansial. Begitu harga komiditas jatuh dan uang di pasar keuangan berbalik, maka ekonomi kita masuk ke area ‘lampu kuning’. Sudah saatnya para kyai dan ulama mengambil peran sentral untuk menyelamatkan Indonesia agar kembali ke ‘lampu hijau’,” paparnya.


Peringatan itu disampaikan ekonom senior DR. Rizal Ramli, saat bicara pada acara Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan tentang Keagamaan, Keummatan, dan Kebangsaan, di Pesantren Al Hikam, Depok, Sabtu (8/2).

Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan berlangsung pada 7-9 Februari 2014. Acara ini diikuti 300-an kiai dan ulama dari berpengaruh seluruh Indonesia.

Menurut Rizal, selama ini rakyat dininabobokkan dengan mitos tingginya pertumbuhan ekonomi yang diwujudkan dalam bentuk pertumbuhan per kapita (GNP) berkisar 5,5%-6%. Faktanya, rakyat tidak membutuhkan ekonomi makro. Tingkat sukses ekonomi sebuah negara sejatinya diukur dari indeks pembangunan manusia (Human Development Index/HDI).

“GNP kita saat ini memang US$3.500. Tapi itu adalah angka rata-rata. Kenyataannya 80% lebih rakyat kita masih miskin. 80% rakyat Indonesia belum merasakan arti kemerdekaan. Rakyat butuh yang lebih konkrit, yaitu kesejahteraan. Ukurannya adalah sandang, pangan, perumahan, dan pekerjaan," jelas penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa ini.

"Untuk HDI ini, ternyata Indonesia termasuk yang paling rendah di kalangan negara-negara ASEAN. Ini tugas sejarah kita semua, khususnya para kiai dan ulama untuk melanjutkan perjuangan Soekarno dan para bapak pendiri bangsa lainnya,” demikian Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini.

Sebelumnya di acara yang sama, pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam KH Hasyim Muzadi menjelaskan, selama ini para kiai dan ulama tidak mendapat informasi yang cukup tentang kondisi Indonesia yang sebenarnya. Kendati demikian, mereka merasakan kegelisahan rakyat yang sebagian besar adalah umat Islam. Umat yang miskin tidak tahu, apakah mengapa mereka miskin karena takdir atau memang dimiskinkan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya