MUNCULNYA beberapa nama dalam bursa pencalonan presiden perlu diantisipasi oleh masyarakat luas agar tidak tertipu oleh calon presiden yang menjadi antek kepentingan tertentu apalagi konglomerat hitam yang sudah meninggalkan jejak buruk di negeri ini. Jika konglomerat hitam dapat melahirkan sosok penguasa yang hanya di jadikan sebagai boneka untuk memuluskan langkah mereka menjarah negeri ini, tentunya kita semua tidak ingin itu terjadi.
Kolaborasi antara mafia, penjahat ekonomi dan pengusaha bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia politik, banyak kepentingan yang akan ikut bermain dengan tujuan tertentu dalam suksesi pergantian kepemimpinan nasional. Jika capres yang diusung oleh partai politik memiliki kesadaran yang rendah dalam kecintaannya terhadap negeri ini, ia dapat menggadaikan negeri ini pada pihak tertentu jika suatu saat nanti ia terpilih menjadi kepala Negara. Karena yang ada dalam benak pemimpin seperti ini adalah kekuasaan semata tanpa berpikir panjang terhadap implikasi yang terjadi dari dana haram yang ia peroleh dalam suksesi tersebut. Seperti sama-sama kita ketahui tidak ada makan siang yang gratis apalagi jika sudah melibatkan dana besar.
Jejak rekam masa lalu seorang capres perlu dilihat secara lebih jernih agar masyarakat tidak terjebak dengan pilihan yang salah. Masyarakat di kalangan bawah tidak punya banyak cara untuk mengenal siapa sosok capres yang bermunculan tersebut, masyarakat hanya dapat menyaksikan kehebatan mereka diberbagai tayangan iklan dan liputan TV serta melihat kepedulian mereka yang begitu gencar mendekati masyarakat seperti saat ini. Untuk itu bagi kalangan terpelajar, LSM atau siapa saja yang memiliki pengetahuan lebih tentang capres yang ada dinilai penting untuk mengungkapkan fakta hitam dibalik sosok capres tersebut. Agar masyarakat nantinya tidak terjebak memilih calon pemimpin bagaikan membeli kucing dalam karung.
Bangsa ini butuh sosok pemimpin sejati yang memiliki kepedualian tinggi, jiwa nasionalisme yang berkobar dan memiliki kesadaran yang baik untuk memajukan negeri agar dapat lebih terhormat dan mampu mensejahterakan masyarakatnya. Harapannya bangsa ini dapat disegani oleh bangsa lain, sehingga Indonesia dapat menjadi Negara yang berwibawa di mata dunia. Untuk itu, capres yang seperti ini harus memiliki kesiapan yang cukup agar dia dapat mandiri ketika menjadi presiden nanti.
Musuh bangsa ini sebenarnya bukan hanya dari pihak luar, terkadang musuhnya dari dalam sendiri yang menjadi kepanjangan tangan pihak lain untuk memuluskan laju bisnis ataupun pengamanan kasus yang sedang mendera meraka. Inilah yang disebut penghianatan besar terhadap bangsa sendiri, rela menjual negerinya untuk kepentingan pihak lain. Jika popularitas seseorang hanya diukur dari kaca mata media, apa yang tidak bisa dibeli di negeri ini. Meskipun tidak semuanya, masih ada beberapa media yang masih setia mengusung nilai-nilai kejujuran dan mengungkap fakta berdasarkan realita.
Tentunya kita tidak rela jika bangsa ini hanya menjadi kelinci percobaan oleh capres yang dicukongi oleh para konglomerat hitam, dan para komprador yang tidak menginginkan bangsa ini menjadi besar. Marilah kita bergandengan tangan dalam rangka memberikan tuntunan pada masyarakat luas untuk lebih cermat dalam melihat sosok calon presiden mendatang agar kita semua dapat menemukan sosok pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab pada rakyatnya. Semoga masyarakat Indonesia tidak mudah terjebak dengan penampilan Capres semata.
Tara Pradana
Jatibening - Bekasi
Jawa Barat