Berita

Syahganda nainggolan

Catat, Jokowi Tak Penuhi Kriteria Pemimpin Indonesia

JUMAT, 10 JANUARI 2014 | 15:08 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan menyebut ada tiga kriteria calon presiden Indonesia mendatang.

Pertama, strong leadership. Kriteria ini penting untuk menghadapi ancaman dari negara-negara lain. Misalnya, saat ini maraknya penyadapan, seperti dilakukan Amerika Serikat dan Australia. Termasuk agar Indonesia bisa memainkan peran dalam percaturan politik global yang saat ini didominasi Amerika Serikat dan China.

"Kedua, punya visi teknologi yang canggih seperti Habibie. Pemimpin Korea itu punya visi untuk mengalahkan Jepang di bidang teknologi elektronik. China juga meluncurkan pesawat ulang-aling ketiga ke bulan yang bernama Chang'e 3 akhir tahun 2013 kemarin. Selain punya visi teknologi, juga harus punya daya saing ke depan," jelas Syahganda kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 10/1).


Ketiga, pemimpin Indonesia harus punya visi membangun people's center for economic. Yaitu, melakukan pemberdayaan rakyat agar bisa menjadi tulang punggung dalam pembangunan.

Dengan tiga kriteria di atas, Syahganda menilai, Joko Widodo hanya mengantongi satu kriteria. "Jokowi ini cuma punya satu. Visi people's center for economic. Dia bukan strong leadership. Apakah Jokowi bisa membuat pakta pertahanan militer dengan China, misalnya. Apakah Jokowi bisa memasukkan Indonesia ke dalam BRIC (Brazil, Russia, India dan China).  Apakah Jokowi sudah teruji memikirkan daya saing bangsa. Kan belum tentu. Jokowi dari tiga itu cuma satu," ungkapnya.

Syahganda mengakui, sampai saat ini belum ada tokoh yang memiliki ketiga kriteria tersebut. Prabowo Subianto dan Wiranto, menurutnya, hanya memiliki strong leadership; sementara Megawati punya internasional network, yang ia buktikan misalnya bisa berdansa dengan Perdana Menteri dan Presiden China.

"Tapi yang terpenting, kita harus mencari the best among the best. Jokowi masih punya satu. Tentu kombinasi. Dua (kriteria) lagi siapa. Harus dicari," jelasnya.

Karena itu pula, Syahganda mempertanyakan hasil survei dan pemberitaan yang menyebutkan kuatnya dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Ketika orang membuat elektabilitas (Jokowi) 30-40 persen tanpa lagi tandingan, kita bertanya apakah ini sebuah konsensus yang direkayasa. Karena tidak mungkin ada orang secepat itu mejelit sampai 40 persen. Kalau Prabowo mendekati 20 persen pada tahun 2012, itu masih wajar. Tapi kalau 40 persen, pasti ada konsensus. Tapi itu sah-sah saja," demikian Syahganda, kandidat Doktor Universitas Indonesia ini. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya