Hakim Agung Artidjo Alkostar (64 tahun) semakin diperhitungkan sebagai calon presiden alternatif.
"Artidjo saya setuju. Boleh itu," ujar Ketua Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia, Prof. Hamdi Muluk, kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 8/1).
Prof. Hamdi Muluk berencana kembali melakukan survei soal calon presiden alternatif yang bisa menandingi elektabilitas Joko Widodo setelah temuan dia sebelumnya tidak mendapat respons positif dari partai politik.
Survei Laboratorium Psikologi Politik UI yang dirilis pada Minggu akhir Desember lalu itu memunculkan lima tokoh yang dianggap bisa menandingi Jokowi. Yaitu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini; Ketua KPK, Abraham Samad; Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama; Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dan pengusaha, Chairul Tanjung.
"Saya juga berpikir untuk membuat survei kedua. Mungkin partai tidak tertarik dengan tokoh muda. Saya akan lebarkan ke tokoh tua. Tapi dengan tolak ukur yang jelas, integritas,
track record bersih, berani, berprestasi, nggak aneh-aneh," jelasnya.
"(Artidjo Alkostar) layak masuk. Platform kita, orang baik kita tarik ke politik untuk meramaikan bursa. Karena yang lama-lama ini sudah ditolak. Jadi buat apa diterusin," ungkapnya.
Dalam amatannya, sejauh ini ada gelagat untuk menjegal Jokowi maju agar tokoh-tokoh lama yang bersaing. Bila itu terjadi, maka akan semakin banyak yang golput, karena pilihannya tinggal mencari yang baik di antara yang buruk. "Yang bagus itu, mencari terbaik di antara yang baik. Ini yang sedang saya usahakan sekarang. Jokowi sudah baik, kita cari Jokowi lainnya," tandasnya.
Nama Artidjo Alkostar disebut sebagai capres alternatif pertama kali oleh Board of Advisors CSIS, Jeffrie Geovanie. Menurutnya, kalau mau kreatif, di tengah kegamangan menghadapi Jokowi, seharusnya partai berani mengajukan capres alternatif seperti Artidjo Alkostar, yang sudah teruji hidup lurus dan jujur.
"Bukankah saat ini masyarakat merindukan figur seperti itu. Kita tunggu saja adakah partai yang berani mencapreskan Artidjo Alkostar. Kalau ada yang berani, maka partai tersebut akan melejit suaranya di Pemilu 2014," demikian Jeffrie.
Artidjo Alkostar selama ini dikenal tegas dalam memutus kasus-kasus, utamanya perkara korupsi di tingkat kasasi. Bahkan, dia dikenal sebagai hakim
killer di kalangan terdakwa kasus korupsi.
[zul]