Berita

sutiyoso/net

Bang Yos Sudah Tutup, Kok Ahok Berwacana Mau Bangun Lokalisasi

SABTU, 04 JANUARI 2014 | 18:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pernyataan Basuki T. Purnama bahwa sebaiknya Muhammadiyah dan elemen lain yang menolak wacana lokalisasi jangan munafik terhadap keberadaan pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta disesalkan.

Penegasan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menunjukkan dirinya tidak paham betul isi UUD 1945 dan sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa, dimana nilai-nilai moral  dijunjung tinggi.

"Prostitusi itu adalah tindakan amoral dan dehumanisasi," tegas Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bidang Dakwah, M. Ziyad kepada Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 4/1).


Selain itu menurut Ziyad, mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok itu juga tidak mengerti peran dan tugas Muhammadiyah.

"Dia tidak memahami bahwa Muhammadiyah itu organisasi keagamaan yang berkewajiban secara moral menyerukan amar maruf nahi munkar, salah satunya ya menolak praktik pelacuran, apalagi dilegalkan," ungkap Ziyad.

Sejalan dengan itu, Ziyad heran dengan wacana yang dilontarkan oleh politikus Golkar yang loncat ke Gerindra tersebut. "Pak Sutiyoso (mantan Gubernur DKI Jakarta) sudah menutup lokalisai di Kramat Tunggal, jadilah sekarang Islamic Center. Kok sekarang diwacanakan mau dibangun lagi (lokalisasi)," tandas dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Sebelumnya, Koordinator Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh Muhammadiyah, Agus Tri Sundari menegaskan, pihaknya menolak keras ide Ahok membangun lokalisasi prostitusi di Jakarta.

Menanggapi itu, Ahok mengaku tidak mengerti mengapa Muhammadiyah menolak usulannya tersebut. "Saya juga nggak setuju ada legalisasi prostitusi. Persoalannya, jangan munafik! Emang nggak ada prostitusi di DKI? Ngapain munafik? Itu aku nyindir saja," ungkap Ahok. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya