Berita

atut-wawan-tatu

Dinasti Atut Masih Kuat, Perubahan Terpaksa Menunggu Pemilu

KAMIS, 02 JANUARI 2014 | 12:25 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Meski Ratu Atut sudah dipenjara karena terkait kasus suap sengketa penanganan pilkada Lebak, Banten, bukan berarti dinastinya tumbang.

Buktinya, Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar mengangkat Ratu Tatu Chasanah sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Banten. Adik kandung Ratu Atut itu menggantikan posisi Hikmat Tomet, suami Gubernur Banten itu yang belum lama ini meninggal dunia.

"Membersihkan Banten itu bukan perkara kecil. Karena keluarga Atut sejak era ayahnya almarhum Haji Kasan sudah menjadi dedengkot Golkar. Jadi, kunci penentuan pendulum perubahan tetap menunggu hasil pemilu legislatif mendatang," ujar koordinator Forum Advokat Pengawal Konstitusi (FAKSI) warga Banten Hermawi F. Taslim (Kamis, 2/1).


Lebih jauh menurut Taslim, meski Wakil Gubernur Rano Karno diangkat sebagai pelaksana tugas gubernur, hal itu juga tidak akan berdampak banyak pada perubahan di Banten. Pasalnya, selama PDIP, partai Rano Karno, hanya mau jalan sendiri dan merasa sudah menguasai Banten yang membuat proses perubahan akan berlangsung semakin lamban.

Kepemimpinan PDIP Banten di bawah Ribka Tjiptaning, lanjut Taslim, sejauh ini masih terlihat gamang dalam membangun dialog dengan partai lain, terutama PPP dan PKS yang akan memperlambat proses pembersihan dan perubahan di Banten. "Kekuatan penentu ada di PKS dan PPP, kemana mereka condong ke situlah perubahan akan menguat. Saya duga, beres-beres Banten baru selesai setelah pilpres,” urai caleg partai Nasdem Banten tersebut.

Ditambah lagi, menurutnya, proses perpindahan tongkat estafet pucuk pimpinan Provinsi Banten dari Ratu Atut ke Rano Karno juga berjalan lamban.

"Saya duga, setelah ada status terdakwa untuk Atut baru Rano naik jadi Plt. Posisi ini akan disandang Rano sampai habis periode (2017) karena inkracht Atut pasti lama, bisa-bisa sampai ke MA. Belum lagi kalau ternyata Rano nanti enggan mengganti posisi-posisi kunci birokrat dengan figur-figur yang lebih mumpuni. Pasti semua nanti seperti lari di tempat, berkeringat tapi tanpa progres," tutup Taslim. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya