Berita

ilustrasi/net

Koordinator Pembobol 36 Rumah Mewah di Serpong Berusia 17 Tahun

SELASA, 31 DESEMBER 2013 | 12:00 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Enam dari delapan pelakukan pencurian terhadap 36 rumah mewah di lapangan Golf Serpong, Tangerang Selatan, ternyata adalah anak-anak jalanan. Bahkan, koordinator pencuri tersebut berumur 17 tahun yang berasal dari lampung. Sementara anggotanya dari Ciledug dan Jakarta.

"Uang hasil curian dikirim ke orang tua di Lampung," jelas Ketua Satgas Perlindungan Anak M. Ihsan sesaat lalu (Selasa, 31/12).

Kemarin, Ihsan bersama relawan Satgas PA di Serpong menemui Kapolsek Serpong Kompol Ikbal yang didampingi AKP Toto Kanit Reskrim.


Kepada mereka, penyidik menyampaikan bahwa pelaku memiliki karakter yang sangat kuat dan punya keberanian yang luar biasa. Anak-anak seperti ini sangat berbahaya jika direkrut jaringan narkoba, kriminal dan kelompok teroris karena mereka memiliki keberanian, intelegensi dan kreativitas yang melebihi anak-anak biasa.

"Penyidik berharap agar anak-anak tersebut mendapat penyaluran yang tepat setelah masa tahanan agar tidak kembali ke jalanan," jelas Ihsan.

Selama ini pembinaan hanya di dalam tahanan, setelah keluar tidak ada sistem yang dapat melanjutkan pembinaan dalam tahanan. Kepolisian kewalahan karena umumnya anak-anak tersebut kembali ke kelompoknya dan terlibat tindakan kriminal.

Ihsan berharap, kasus ini mendorong semua pihak untuk membebaskan anak dari jalanan. Masalah tidak hanya pada anak-anak jalanan tersebut, tetapi juga berdampak pada semua kehidupan masyarakat, baik pengguna jalan atau sasaran yang menjadi incaran pelaku kriminal.

Karena itu, masyarakat harus berhenti memberi sesuatu kepada anak-anak yang ada di jalanan. Sementara pemerintah harus menjangkau anak-anak di jalan dan dialihkan kegiatan keluar jalan.

"Orang tua dibina dan diberi akses usaha. Setelah orang tua mendapat pembinaan, pemerintah dapat memberi sanksi tegas pada orang tua dan anak menjadi binaan pemerintah," beber Ihsan.

"Masalah anak jalanan dalam otonomi daerah tanggung jawab pemda. Pemda harus menyediakan anggaran yang cukup dan fasilitas untuk mendukung membebaskan anak dari jalan," demikian Ihsan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya