Berita

Dahnil Anzar Simanjuntak

Kutuk Politik Dinasti, Politikus Hina Nalar Publik

SABTU, 12 OKTOBER 2013 | 21:23 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Partai politik kerap mengabaikan integritas dan kapasitas tokoh yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah.

Kriteria utama dalam menentukan apakah seseorang layak untuk dicalonkan adalah seberapa besar gizi atau modal yang dimiliki tokoh tersebut. Dana itu akan digunakan sebagai modal bertarung dan tentu juga untuk diberikan ke partai.

Makanya tak heran, praktek politik uang ramai di setiap Pilkada. Pemenangnya pun mudah ditebak, tentu yang punya modal.


"Politik dinasti di Banten adalah contoh politik dinasti yang sempurna. Politisi yang ditawarkan kepada pasar politik bukan anggota keluarga yang memiliki kapasitas dan integritas," ujar pengamat ekonomi politik Dahnil Anzar Simanjuntak (Sabtu, 12/10).

Bahkan tak jarang, untuk bicara di depan publik saja figur yang diusung itu "belepotan". "Tetapi mereka berkuasa menggunakan pendekatan membina hubungan baik dengan otoritas sosial di masyarakat seperti ulama, organisasi kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan sebagai justifikasi suara rakyat," tegas Dahnil.

Karena itu, menurut Dahnil, partai politik dan politikus yang mengutuk politik dinasti seolah menghina nalar publik. Pasalnya, partai politik yang abai etika dan pendidikan politik lah yang menjadi rahim praktek politik dinasti yang diikuti kartel proyek APBD yang cenderung korup seperti di Banten dan banyak daerah lain di Indonesia.

"Jadi, SBY atau Golkar dan partai lainnya harus koreksi diri. Juga tentu masyarakat pemilih harus dicerahkan," demikian akademisi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya