Berita

Sidharto Danusubroto

Wawancara

WAWANCARA

Sidharto Danusubroto: Miss World Tidak Berpengaruh Terhadap Moral Anak Negeri Ini

KAMIS, 05 SEPTEMBER 2013 | 10:13 WIB

Ketua MPR Sidharto Danusubroto meminta ormas Islam legowo atas diselenggarakannya event Miss World 2013 di Bali, 28 September mendatang.

“Minta kepada penyelenggara agar menjaga budaya Indonesia. Tapi jangan ditentang penyelenggaraannya, kan tidak baik juga nama Indonesia kalau begitu,’’ kata Sidharto Danusubroto kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, rencana penyelenggaraan Miss World 2013 di Bali mendapat penolakan dari banyak ormas Islam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai, event ini tidak sesuai dengan norma-norma Islam di Indonesia.  Pemilihan Miss World dinilai hanya memamerkan aurat wanita dan menonjolkan kemewahan.


Selain MUI, Front Pembela Islam (FPI) juga menolak keras Miss World. Mereka menggelar demonstrasi hingga mengeluarkan berbagai ancaman.

Bahkan Forum Umat Islam (FUI) sampai menggeruduk MNC Tower di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (3/9).

Sidharto Danusubroto  mengatakan, Bali sebagai tuan rumah Miss World, akan menguntungkan. Sebab, bisa membuat Bali yang merupakan ikon pariwisata Indonesia semakin terkenal.

“Negara kita ini kan terdiri dari beragam suku dan agama. Janganlah memaksakan kehendak. Kita ambil sisi positifnya saja. Ini bisa meningkatkan nilai pariwisata Indonesia di mata dunia,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Bagaimana kalau terus ditolak?
Saya harap mereka mau menerima. Mereka harus melihat sisi positifnya juga. Ini kan promosi gratis untuk Indonesia di dunia internasional.

Saat ini dunia lebih mengenal keindahan Pulau Bali daripada negara Indonesia secara keseluruhan.

Penolakan itu karena dinilai berbeda dengan budaya Indonesia, ini bagaimana?
Budaya yang seperti apa dulu. Budaya Indonesia itu kan beragam. Bali yang direncanakan sebagai tempat penyelenggara Miss World tersebut merupakan ikon pariwisata Indonesia. Banyak turis asing sering liburan di Bali, sehingga kultur budaya Bali pun menyesuaikan dengan penyelenggaraan tersebut. Seharusnya tidak berbeda dong dengan budaya di sana.

Apalagi Gubernur Bali sudah setuju karena dinilai menguntungkan pariwisata Indonesia, seharusnya kita dukung.

Anda tidak khawatir nanti para peserta Miss World akan mengumbar aurat?
Pihak penyelenggara sudah memberikan pernyataan akan tetap menjaga nilai-nilai budaya Indonesia, seperti penggunaan baju adat bagi sekitar 130 peserta. Itu kan bagus. Bisa digunakan sebagai promosi memperkenalkan budaya Indonesia.

Kalau  tetap mengumbar aurat bagaimana?
Itu kan soal teknis, panitia yang berhak menentukan. Saya tidak mau banyak berkomentar. Tapi perlu dicatat, kita juga harus melihat tempat pelaksanaannya. Tidak bisa sembarangan dianggap porno karena budaya kita beragam. Di Papua, misalnya, ada penduduknya memakai koteka atau baju adat yang terbuka, apa itu porno, kan tidak.

Bali itu walau di Indonesia, budayanya kan sudah sesuai. Bali itu tidak asing dengan budaya Miss World, karena para turis mancanegara yang berlibur di Pulau Dewata itu juga selalu berbusana minim. Event ini akan jadi promosi gratis untuk Indonesia di dunia internasional.

 Bukankah Miss World bisa merusak moral anak bangsa?
Moral itu terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti pendidikan di dalam keluarga, pendidikan di sekolah, dan pendidikan di lingkungannya. Tidak bisa satu acara semacam ini lantas langsung dianggap merusak moral bangsa.

Masalah moral itu kembali lagi kepada individunya. Kalau pendidikan dalam hal moralitas dan agamanya sudah bagus, saya kira Miss Word tidak berpengaruh terhadap moral anak negeri ini.

Dengan banyaknya aksi penolakan, bagaimana kalau terjadi kericuhan?
Saya meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan aksi penolakan.

Masyarakat harus berpikir jernih. Semuanya harus tetap bertindak dengan damai agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Saya juga meminta aparat keamanan menjaga penyelenggaraan Miss World ini dengan maksimal. Aparat harus berhasil menciptakan suasana yang kondusif. Sebab, Miss World ini menjadi sorotan dunia. Ini menyangkut nama baik Indonesia. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya