Universitas Negeri Jakarta meluruskan pemberitaan terkait insiden pemukulan terhadap anggota Lembaga Pers Mahasiswa Didaktika Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Chairul Anwar, pada Jumat siang (23/8).
Dalam surat hak jawab yang disampaikan Kepala UPT Humas Universitas Negeri Jakarta, Widya Parimita, lewat surat elektronik, dijelaskan sebagai berikut.
Konflik antar mahasiswa diawali atas dasar protes dari mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ terhadap pemberitaan Didaktika yang dianggap tak berimbang dan memojokkan FIK UNJ. Berita dimuat pada www.didaktikaunj.com dengan judul artikel "Pemukulan Anggota Didaktika oleh Oknum Mahasiswa FIK".
Berita yang dimuat LPM Didaktikaj tersebut mengangkat salah paham antara mahasiswa Fakultas Ekonomi dan FIK yang berujung kekerasan. Pada kenyataannya, tidak ada aksi kekerasan di dalam insiden itu.
UNJ membantah ada pengeroyokan terhadap seorang anggota LPM Didaktika berinsial CA (18) oleh lima orang mahasiswa FIK, seperti pada pemberitaan Rakyat Merdeka Online di hari Minggu lalu (25/8).
Diakui memang ada kesalahpahaman antara LPM Didaktika dengan mahasiswa FIK, namun hal itu sudah diselesaikan lewat pertemuan pada Jumat sore (23/8) di Kampus A UNJ, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur. Pertemuan dipimpin Kasubag Kemahasiswaan dan Staf Pengembang Pembantu Rektor III. Pada musyawarah itu dapat ditemui kesepakatan dan tidak ada di antara kedua pihak yang merasa disudutkan.
Pada musyawarah itu, LPM Didaktika sama sekali tidak menyinggung adanya pengeroyokan terhadap reporternya. Sehingga Kasubag Kemahasiswaan dan Staf Pengembang Pembantu Rektor III tidak tahu menahu mengenai adanya tindak pengeroyokan. Saat itu LPM Didaktikan sudah bersedia membicarakan dengan baik pada pertemuan selanjutnya (Sabtu, 24/8) pukul 09.00 WIB di Kampus B UNJ, Jalan Pemuda, Jakarta Timur.
Namun, kesepakatan itu tidak ditaati oleh LPM Didaktika yang ditandai dengan pembatalan pertemuan hari Sabtu tersebut. Hal tersebut berakibat keributan di sekretariat LPM Didaktika pada malam harinya. Dan pada saat itu tidak ada satupun anggota LPM Didaktika berada di dalamnya.
UPT Humas UNJ menegaskan, sama sekali tidak ada pemukulan dan penguncian terhadap anggota LPM Didaktika. Hal itu tak sesuai dengan yang diklaim pemimpin Umum LPM Didaktika UNJ, Satriono Priyo Utomo.
Dengan ini, Rakyat Merdeka Online sudah memenuhi kewajibannya memberi ruang hak jawab kepada Universitas Negeri Jakarta pada kesempatan pertama, terkait pemberitaan berjudul "Pegiat Pers Didaktika Dipukuli, Rektorat UNJ Dinilai Tak Responsif" yang ditayangkan pada Minggu malam (25/8) pukul 19.05 WIB.
[ald]