Berita

Puan Maharani

Wawancara

WAWANCARA

Puan Maharani: Tunggu Saja Hasil Rakernas Bakal Ada Yang Menarik

KAMIS, 29 AGUSTUS 2013 | 09:51 WIB

Publik menanti kejutan yang disampaikan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta Utara, 6-8 September 2013.

Apakah PDI Perjuangan akan mengumumkan capres yang dijagokannya dalam Pilpres 2014? Atau malah ada gebrakan lain.

“Tunggu saja hasil  Rakernas, bakal ada yang menarik,’’ kata Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani kepada’Rakyat Merdeka di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/8).


Seperti diketahui, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diberi mandat untuk menentukan siapa capres-cawapres dalam Pileg 2014.

Dari kandang banteng moncong putih, didapat informasi, masih banyak yang mengharapkan Megawati menjadi capres. Tapi banyak juga yang menginginkan dimunculkan tokoh muda.

Puan Maharani selanjutnya mengatakan, soal siapa yang dipilih menjadi capres dari PDI Perjuangan tergantung Megawati.

Berikut kutipan selengkapnya;

Apa penentuan capres itu diumumkan saat Rakernas mendatang?
Itu terserah Ibu Megawati. Yang jelas, kami masih melakukan konsolidasi menghadapi pileg, belum ke pilpres. Sekarang bagaimana mau majukan capres kalau kursinya sebagai syarat pencalonan nggak cukup di pileg mendatang. Maka kita tunggu saja sesuai dengan dinamika yang ada. Pasti akan ada keputusan finalnya.

Kabarnya ada yang ingin Mega berduet dengan Jokowi, apa benar?
Boleh saja timbul keinginan itu. Tapi nanti semuanya tergantung hasil pileg. Ibu Mega tentu mempertimbangkan matang-matang usulan itu.

Tokoh senior sudah bicara dengan Mega agar Jokowi jadi capres, ini bagaimana?
Mungkin saja sudah disampaikan ke ketua umum. Tapi sesuai dengan keputusan kita bersama, maka itu semua terserah kepada Bu Mega.
    
Apa benar Jokowi mempengaruhi naiknya elektabilitas PDI Perjuangan?
Syukur alhamdulillah kalau ada kader PDI Perjuangan yang bisa mendongkrak elektabilitas partai. Tapi peningkatan elektabilitas ini bukan karena Pak Jokowi saja.

Tapi upaya dan usaha seluruh kader dalam memperjuangkan ideologi PDI Perjuangan.

Saat ini kan banyak kader yang berpotensi, bukan hanya Pak Jokowi saja.  Kami memiliki Ganjar Parnowo, Teras Narang dan kader lainnya yang potensial di posisi dan wilayan masing-masing. Kepala derah itu tentunya harus bisa menjaga suara partai untuk pemenangan Pemilu 2014.

Oh ya, kenapa PDI Perjuangan meminta TNI menjaga netralitas dalam Pemilu 2014?
Masalahnya bukan merah, biru, kuning atau putih. Buat saya  netralitas TNI itu penting, karena itu yang akan mengawal dan menjaga NKRI. Kalau dekat dengan warna tertentu, bagaimana TNI bisa netral dalam menjaga NKRI itu.

Anda khawatir kalau TNI tidak netral?
Tentu kalau tidak netral sangat mengkhawatirkan kami dong. Netralitas TNI itu menjadi kepentingan kita bersama. Kita kan sudah mengalami saat TNI masuk ke ranah politik sebelum reformasi. Kemudian situasi dan kondisi saat itu tidak kondusif. Apakah itu mau diulangi lagi. Lalu bagaimana nasib kita semua nanti ke depan.

Kalau keluarga dimobilisasi ke partai tertentu, ini bagaimana?
Netralitas di sini tentunya harus utuh dong. Bukan di korpsnya saja. Tapi bangaimana membawa TNI dengan keluarganya untuk bisa bersikap netral dan memberikan suara secara baik dan benar bagi bangsa ini ke depan. Bukan diarahkan ke partai tertentu. Kalau sudah diarahkan, berarti tidak netral dong. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya