Berita

Pramono Edhie Wibowo

Wawancara

WAWANCARA

Kalau Mengandalkan Nepotisme Saya Rasa Sulit Jadi Presiden

SENIN, 26 AGUSTUS 2013 | 09:18 WIB

Bekas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo masih menunggu undangan Komite Konvensi Capres Partai Demokrat.

“Saya nggak diistimewakan. Saya juga masih menunggu undangan dari komite,’’ kata Pramono Edhie Wibowo, Sabtu (24/8).

Melihat belum ada undangan, lanjut anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu, pihaknya belum melakukan persiapan.


“Nanti kalau sudah dipanggil baru saya melakukan langkah-langkah persiapan,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:


Bukankah pesaing Anda sudah ada yang dipanggil?

Saya kira belum ya. Tapi saya nggak tahu juga. Yang jelas dengan jujur saya katakan saya ingin yakinkan diri dulu.

Maksudnya?
Harus pasti dulu bahwa saya diundang ikut konvensi dan dipanggil komite konvensi. Setelah itu saya baru bisa menyusun segala hal, termasuk langkah-langkah pemenangan konvensi capres.

Jangan pagi-pagi sudah menyusun segala hal. Tapi ternyata tidak dipanggil. Yang saya takutkan kan itu.

Apa strateginya kalau nanti diundang?
Setelah dipanggil komite konvensi baru akan saya jabarkan apa yang harus saya lakukan. Jangan terlalu dini, he-he-he.

Masak belum ada strategi sih?

Ya. Masalah strategi itu nanti setelah saya dipanggil dan diberitahukan serta apa yang harus saya siapkan.

Bagaimana menurut Anda calon peserta  yang sudah beredar di media massa?
Mereka tokoh yang bagus. Mereka tentunya saya anggap patut diperhitungkan.

Anda merupakan adik ipar  SBY, apa nggak jadi beban atau malah jadi keuntungan?

Saya tetap bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Tapi  pasti ada sinisme yang menyatakan saya adiknya Bu Ani. Padahal saya pada  dasarnya mengikuti aturan main, sama seperti calon peserta lainnya.

Bukannya Anda diuntungkan?
Ah kata siapa. Nggak ada nuansa nepotisme kok. Kalau mengandalkan nepotisme saya rasa sulit jadi presiden.

Ada yang mengatakan Anda akan gunakan kekuatan TNI kalau maju jadi capres, apa benar?
Nggak ada itu. Waktu saya masih aktif pun sudah menyatakan dengan tegas agar siapapun jangan seret-seret TNI dalam politik praktis.

Bagaimana kalau keluarga TNI bersimpati kepada Anda?
Itu lain hal. Masak kalau ada mantan anak buah saya dan keluarganya bersimpati dan mendukung saya dalam pilpres tidak boleh. Saya juga kan nggak bisa melarang mereka bersimpati dan mendukung saya.

Apa Anda sudah siapkan logistik?

Insya Allah saya menyiapkan diri. Tapi terus terang saja kalau menyangkut dana dan lainnya saya apa adanya.

Sudah ada visi dan misi yang disiapkan?
Ada. Yakni melanjutkan hal-hal yang sudah baik, itu saja.

Rinciannya seperti apa?
Apa boleh jawabnya nanti setelah saya dipanggil.

Saya nggak mau nanti dianggap gede rasa atau GR amat dipanggil komite konvensi saja belum kok.

Seandainya Anda diuji komite konvensi, apa siap?

Saya sudah siap kalau mau ditanya apa saja. Tapi kan saya belum tahu,  komite mau tanya apa.

Ada yang menilai konvensi dimenangkan Anda, ini bagaimana?

Alhamdulilah kalau ada yang beranggapan begitu. Itu jawaban saya. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya