Berita

Jenderal Moeldoko

Wawancara

WAWANCARA

Saya Berusaha Jadikan TNI Seperti Gadis Yang Cantik

JUMAT, 23 AGUSTUS 2013 | 10:06 WIB

Prioritas Jenderal TNI Moeldoko begitu dilantik menjadi Panglima TNI adalah meningkatkan profesionalisme prajurit.

“Profesionalisme TNI itu penting.  Sebab, dengan TNI profesional akan membuat bangsa dan negara kuat,” kata Panglima TNI terpilih, Jenderal Moeldoko, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, Rabu (21/8) Jenderal Moeldoko direstui Komisi I DPR, menjadi pengganti Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yang akan memasuki masa pensiun 1 September mendatang.


Moeldoko selanjutnya mengatakan, sebagai prajurit, dirinya selalu siap ditugaskan di mana saja dan kapan saja demi mempertahankan NKRI.

Berikut kutipan selengkapnya:

Anda benar-benar sudah siap menjadi Panglima TNI?
Tentara itu harus selalu siap sedia setiap saat. Bagi tentara, kewaspadaan itu di atas segalanya.

Anda mau bikin TNI seperti apa?
Saya  berusaha menjadikan TNI seperti gadis yang cantik. Semua orang meliriknya. Semua negara ingin memilikinya dan tidak ada yang memusuhinya. Kemudian  bersahabat dengan masyarakat untuk  menjaga NKRI.

Anda bilang menjadikan TNI menjadi profesional, dari mana memulainya?
Meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Saat ini SDM perlu banyak pembenahan. Apalagi sekarang ini kan TNI sedang menyiapkan Alat Utama Sistem Persenjataan (alutsista). Maka SDM harus bisa mengimbangi kecanggihan teknologi alutsista yang kita miliki nanti.

SDM-nya harus disiapkan sebaik-baiknya, sehingga saat alutsista itu datang, semua prajurit sudah siap untuk mengawakinya.

Targetnya kapan pembenahan SDM itu?
Kalau ditanya kapan tentu harus diprediksikan juga kapan alutsista itu akan datang, sehingga begitu sampai alutsistanya prajurit TNI sudah siap dan bisa langsung mempergunakannya. Di samping itu kebijakan tentang minimum esensial force harus tetap dijaga agar betul-betul sesuai dengan target.

Bagaimana dengann  peningkatan kesejahteraan prajurit?
Bagi prajurit ketersediaan alutsista dan latihan adalah kesejahteraan yang hakiki. Tapi bukan berarti sebagai prajurit cukup di situ saja.

Sebab, sebagai insan hamba Tuhan yang menghidupi keluarganya, dia harus dipenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

Harmonisasi TNI dan Polri yang belakangan bermasalah, ini bagaimana?
Selama ini hubungan keduanya berjalan dengan baik. Dalam sebuah kehidupan yang panjang, pasti ada dinamikanya. Tapi yang jelas TNI selalu hadir dalam menjaga stabilitas dan bagi saya stabilitas keamanan itu harus terus dikawal sampai kapanpun.

Bagaimana langkah konkret Anda dalam menjaga perbatasan?
Prajurit di Kalimantan semua dilatih Kopassus demi menjaga perbatasan.

Kenapa harus Kopassus yang melatih?
Ini semua ada maknanya agar ketersiapan prajurit menjadi hebat dan bisa optimal menjaga perbatasan.

Mengenai alat komunikasi sendiri bagaimana?
Tentu itu juga akan menjadi perhatian kita, karena alat komunikasi itu adalah komponen penting dalam melakukan koordinasi pengamanan perbatasan.

O ya, ada yang mempertanyakan kekayaan Anda terlalu besar, ini bagaimana?

Loh, jangan lihat besarnya dong. Memangnya tentara nggak boleh kaya. Yang perlu dilihat dari kekayaan itu adalah diperolehnya dengan cara yang benar atau nggak.

Saya kan sering bertugas ke luar negeri untuk lakukan operasi militer. Saya operasi militer satu hari 125 dolar, itu kan tergolong besar.

Lalu alhamdulillah saya ini dapat istri anak orang kaya. Kalau saya dikasih orang tua warisan, apa tidak boleh.

Memang setelah menikah, orang tua saya berpesan dengan tegas kepada saya.

Apa pesannya?
Saya diminta untuk tidak memikirkan yang lain-lain. Yang dipikirkan hanyalah tugas sebaik-baiknya. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya