Berita

Mahfud MD

Wawancara

WAWANCARA

Mahfud MD: Saya Percaya Konvensi Capres, Keputusan Saya Akhir Agustus

SENIN, 05 AGUSTUS 2013 | 10:00 WIB

Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD percaya konvensi capres Partai Demokrat. Tapi belum memutuskan untuk ikut.

“Saya percaya konvensi capres setelah’diketahui’Pak Maftuh Basyuni menjadi ketua komite konvensi capres,’’ kata Mahfud MD kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Untuk mengikuti konvensi capres, lanjut bekas Menhan itu, banyak hal yang perlu dipertimbangkan.

“Meski saya percaya konvensi ini, tapi saya masih pikir-pikir untuk ikut. Saya sedang melakukan pertimbangan yang matang,’’ paparnya.

“Meski saya percaya konvensi ini, tapi saya masih pikir-pikir untuk ikut. Saya sedang melakukan pertimbangan yang matang,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Maftuh Basyuni sudah membantah belum ditawari posisi itu, ini bagaimana?

Yang saya ketahui ketua komite konvensi capres itu Pak Maftuh Basyuni. Menurut saya pemilihan Pak Maftuh itu langkah yang bagus.

Kenapa?
Sebab beliau diyakini bisa memberikan jaminan obyektifitas dan independensi.

Kalau begitu, seharusnya Anda tidak perlu ragu lagi dong?
Meski ketuanya Pak Maftuh, sampai sekarang saya belum memutuskan juga.

Apa lagi sih yang perlu dipikir-pikir?
Tentunya saya harus pikirkan manfaatnya bagi rakyat, bagi saya dan bagi Partai Demokrat jika saya maju dalam konvensi capres.

Makanya, untuk  memutuskan ikut bukan berdasarkan siapa pemimpin komite konvensi. Tetapi pada hal-hal yang lebih rinci lagi.

Soal apa itu, apa soal tata caranya?
Memang saya sudah dengar penjelasan-penjelasan yang disampaikan secara langsung kepada saya. Lumayan kok tata caranya.

Kapan Anda mendapatkan penjelasan itu?
Ada deh. Nggak bagus saya ungkap. Pokoknya  secara langsung saya sudah menerima penjelasannya.

Nggak khawatir lagi nanti pemenangnya sudah diatur?
Ah, nggak. Karena yang memilih kan masyarakat. Tidak ada rasa takut saya menegenai kemungkinan itu. Cuma masalah mau ikut atau tidak, pertimbangannya bukan itu saja. Ada opsi-opsi lain.

Opsi apa itu?
Dalam politik kan ada opsi-opsi politik yang tentu membutuhkan pertimbangan.

Kapan Anda mengambil keputusan?
September ini kan sudah mulai berjalan konvensi capres. Keputusan saya mungkin akhir-akhir Agustus.

Apa sudah dapat undangan resmi untuk ikut konvensi?
Kalau itu saya rasa belum menerima undangan resmi. Hanya diberitahu secara langsung. Undangan resmi itu apa diundang datang atau cukup dengan pemberitahuan yang sudah disampaikan ke saya, itu belum tahu juga.

Tapi yang lain sih mengatakan, tak ada yang dikirimkan surat. 

O ya, apa iklan ‘bejo’ itu’bagian meningkatkan elektabilitas Anda?
Iklan bejo itu adalah iklan zakat. Tapi yang mengadakan itu adalah Lembaga Amil Zakat dan Sedekah NU (Lazis NU). Mereka mencari dana dan meminta saya untuk tampil di iklan itu.

Karena dananya cukup besar, maka saya persilakan saja dibuat bagaimana konsepnya.

Memang berapa kontraknya?
Soal kontraknya berapa dan untuk apa, saya tidak mau tahu. Pokoknya kalau itu iklan untuk zakat dan sedekah, saya tidak mau tahu kontraknya bagaimana. Sebab, itu Lazis NU dan itu juga saya sedekahkan juga ke Lazis NU.

Banyak yang beranggapan ini bagian kampanye, ini bagaimana?
Mungkin saja bermakna positif bagi sebagian orang dan bermakna negatif bagi orang lain.

Yang positif itu mungkin mengatakan iklan itu bisa mengerek popularitas.

Kalau negatifnya?
Makna negatifnya, ada yang bilang; masa pak Mahfud jadi iklan jualan jamu.
Semua komentar itu adalah biasa dalam negara demokrasi.

Tidak bisa dihindari komentar yang mendukung dan mencibir. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya