Bekas Presiden BJ Habibie menilai tantangan Presiden Indonesia ke depan cukup berat.
“Para capres sudah saatnya memunculkan visi dan misinya dari sekarang. Tentunya visi-misi kerakyatan,†kata BJ Habibie kepada Rakyat Merdeka, Jumat (12/7).
Habibie menegaskan seorang pemimpin harus dapat memahami apa yang diinginkan rakyatnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Artinya harus siap dengan ide dan gagasan membangun bangsa dan negara?Ya betul. Presiden ke depan harus membuat dan melaksanakan program-program yang pro rakyat, karena saat ini rakyat membutuhkan pemimpin yang memahami, mengerti dan berbuat sesuai dengan harapan rakyat.
Seperti apa itu?Tentunya pemimpin bisa melihat kebutuhan dan apa yang diinginkan rakyat Indonesia. Pemimpin yang seperti itulah yang akan dicintai rakyatnya.
Cara mengetahui keinginan rakyat itu bagaimana?Pemimpin harus mau turun ke bawah, berdialog dan berkomunikasi untuk melihat aspirasi dan harapan rakyat itu.
Apa capres yang muncul sekarang ini memenuhi kroteria itu?Wah, itu biar rakyat yang menilai. Saya tidak bisa memberitahu apa-apa.
Bagaimana dengan Wiranto dan Prabowo Subianto ?Siapa pun kan boleh muncul dalam persaingan Pilpres 2014. Semua capres harus diperhitungkan dengan baik dan cermat. Jangan meremehkan atau diacuhkan.
Kalau Aburizal Bakrie bagaimana?Selama ini saya menilai pencalonan Aburizal Bakrie sudah sesuai dengan rencana Partai Golkar. Tinggal meningkatkan soliditas dan kekompakan kader.
Pak Aburizal itu sudah menyentuh masyarakat hingga lapis bawah. Berarti beliau mengikuti pkeinginan masyarakat.
Apa hanya itu?Bukan itu saja, Pak Aburizal kan juga sudah membangun dan menggembleng dirinya dengan jiwa kepemimpinan dari dasar sekali.
Buktinya apa?Buktinya beliau pernah memimpin Persatuan Insinyur Indonesia (PII), menjadi Ketua Kadin, dan latar belakangnya yang saya tahu sangat banyak sekali untuk pengembangan potensi dirinya untuk maju sebagai pemimpin bangsa dan negara yang pro rakyat. Makanya beliau diusulkan untuk maju dalam Pilpres.
Kenapa Aburizal belum memiliki Cawapres?Saya pikir Golkar kan harus konsentrasi dulu pada pemenangan Pileg 2014. Itu tiket Pak Aburizal menjadi capres.
O ya, kunjungan ke Partai Nasdem apa membicarakan koalisi?Itu silaturahmi saja. Partai politik boleh beda, tapi kan silaturahmi penting. [Harian Rakyat Merdeka]