Berita

ilustrasi/ist

Politik

Agar Tidak Lembek, SBY Harus Tegas Terhadap PKS

SENIN, 24 JUNI 2013 | 14:55 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Presiden SBY diminta menunjukan sikap tegas terkait sikap tidak konsisten dalam setgab koalisi yang ditunjukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hal itu dinyatakan pengamat politik dari FISIP UIN, Saleh P Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online, di sela-sela acara pelatihan Kokam dan SAR Pemuda Muhammadiyah di Rindam Jaya, Condet, Jakarta Timur (Senin, 24/6).

"SBY juga harus tegas dong, harus tegas menyatakan keluar koalisi atau tidak. Jangan dibiarkan publik membaca dengan sendirinya, karena nanti multitafsir, ini kan yang menyebabkan banyak terjadi kesalahan pandangan dan pemahaman masyarakat," jelas Saleh.


Menurutnya, langkah itu juga akan menunjukkan sosok SBY yang tidak lagi dinilai memupuk sikap yang tidak tegas.

"Bisa jadi tegas tapi mungkin saling menunggu ini, kalau SBY mau mengatakan orang ini sudah tidak lagi pada jalur yang benar dalam mendukung pemerintah ya dia harus mengatakan tegas," terangnya.

Menurut Saleh pemerintah sekarang masih memiliki waktu satu tahun lagi untuk menjalankan program-programnya.

"Masih ada satu tahun lagi, lumayan kalau misalnya tiga menteri dari PKS itu diberikan kepada orang-orang yang konsisten mendukung kebijakan pemerintah." tandas Saleh yang juga Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu. [rsn]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya