Panglima TNI Agus Suhartono memprediksi pengganti dirinya berasal dari TNI Angkatan Darat (AD). Soal siapa orangnya, itu tergantung Presiden SBY.
“Undang-Undang TNI memberikan arahan bahwa panglima dijabat secara giliran. Sebelumnya kan berasal dari Angkatan Udara. Saya dari Angkatan Laut.
Maka kali ini giliran TNI AD menjadi Panglima TNI,†kata Agus Suhartono kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, Selasa (21/5).
Seperti diketahui, Laksamana Agus Suhartono akan memasuki masa pensiun bulan Agustus 2013. Rencananya akan diganti bersamaan dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Agus Suhartono selanjutnya menegaskan, soal siapa yang dipilih menjadi Panglima TNI, itu adalah kewenangan Presiden SBY. Presiden mengusulkan pengganti dirinya ke DPR untuk mendapat persetujuan.
“Tidak pasti dari TNI AD menjadi Panglima TNI. Itu bergantung Bapak Presiden,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Apa jabatan Anda tidak diperpanjang?Tentara kan tidak ada yang mengalami perpanjangan masa jabatan. Kalau sudah pensiun, ya sudah selesai. Saya siap pensiun pada 25 Agustus 2013.
Apa Anda sudah menyiapkan penganti?Sudah ada dua kandidat calon pengganti saya. Saya kan pensiun bulan Agustus, sebelum Agustus sudah ada penggantinya. Saya sudah mengakhiri waktu bakti. Saya memberi kesempatan panglima yang baru untuk pengamanan pemilu.
Siapa saja itu?Adalah nanti akan saya beri tahu pada waktunya. Tapi saya rasa publik sebenarnya sudah bisa mengira siapa yang akan menggantikan saya nanti.
Sebab sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, jabatan panglima dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan. Sekarang gilirannya Angkatan Darat atau bisa juga Angkatan Udara.
Bagaimana peluang KASAD yang baru Jenderal Moeldoko menjadi Panglima TNI?Tidak pasti dari AD menjadi Panglima. Itu kan tergantung Bapak Presiden, itu hak beliau. Tapi sangat mungkin kembali ke Angkatan Darat.
Setelah pensiun, apa kegiatannya?Saya belum merencanakan karier ke depan akan seperti apa. Mungkin setelah pensiun saya mau menjadi wartawan saja, ha-ha-ha.
O ya, ada pesawat AS yang tiba-tiba mendarat di Aceh, bagaimana tanggapan Anda?Itu tidak perlu dipersoalkan. Mereka terpaksa mendarat karena ada masalah teknis.
Masalah seperti apa?Pendaratan pesawat Magma 01 milik Amerika Serikat (AS) di Aceh, semata-mata disebabkan karena kesalahan perencanaan. Akibat kesalahan perkiraan, pilot pesawat tersebut kemudian terpaksa mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh. Mereka izin mendarat di Aceh untuk isi bahan bakar. Bukan karena ada masalah lain-lain.
Memang tujuan pesawat itu sebetulnya ke mana?Pesawat tersebut seharusnya menuju Singapura dari Kolombo. Namun karena ada kesalahan perhitungan pengisian bahan bakar. Maka nggak nyampe Singapura. Oleh karena itu mereka minta izin mendarat di Aceh.
Pesawat itu sudah memiliki izin mendarat sebelumnya?Mereka punya izin tapi datang lebih cepat. Ini bukan persoalan besar kok, karena bisa diselesaikan di lapangan. [Harian Rakyat Merdeka]