Berita

Dirjen Amerop: Kerjasama dengan Eropa Timur Menguntungkan Indonesia

SELASA, 14 MEI 2013 | 16:35 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Saat ini barangkali kawasan Eropa Timur kerap disebut sebagai pasar non-tradisional bagi Indonesia. Tetapi di era 1960an kawasan itu adalah pasar tradisional Indonesia. Hal itu ditandai dengan kuatnya hubungan politik juga bisnis antara Indonesia dengan Eropa Timur di masa itu sampai terjadi perubahan besar dalam konteks politik di arena internasional yang memaksa Indonesia menjauh dari Eropa Timur.

Merujuk pada fakta sejarah itu, Direktur Jenderal Amerika-Eropa Dian Triansyah Djani merasa lebih tepat apabila istilah yang digunakan untuk kawasan Eropa Timur adalah pasar yang saat ini belum tergarap dengan baik. Dan fakta sejarah itu juga memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki pengalaman menjalin hubungan dengan Eropa Timur.

Berbicara dari Jakarta dalam teleconference yang digelar di KBRI di Moskow beberapa saat lalu (Selasa, 14/5) ia mengatakan hal penting yang harus dilakukan Indonesia di kawasan Eropa Timur adalah menemukan keuntungan komparatif dan produk-produk baru yang dapat diperdagangkan.

"Target kita adalah memaksimalkan perwakilan Indonesia di kawasan itu untuk mendapatkan investor dan akses pasar," ujar Dian.

"Satu hal yang harus kita yakini bersama adalah menjalin kerjasama dengan kawasan Eropa Timur akan menguntungkan kita," sambungnya.

Teleconference tersebut diprakarsai Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, Djauhari Oratmangun. Selain dengan Kementerian Luar Negeri di Jakarta, KBRI di 12 negara Eropa Timur juga ikut dilibatkan dalam pembicaraan jarak jauh ini. Kelompok jurnalis Indonesia yang sedang berkunjung ke Federasi Rusia pun mendapat kesempatan menyaksikan langsung jalannya teleconference.

Melanjutkan pembicaraannya, Dian mengingatkan bahwa di sisi lain negara-negara di kawasan Eropa Timur juga menganggap Indonesia sebagai partner yang seksi. Terlebih di saat kawasan Eropa umumnya sedang mengalami krisis ekonomi berkepanjangan.

"Ini dapat kita lihat dari frekuensi kunjungan pejabat mereka yang tinggi belakangan ini ke Indonesia," kata dia lagi sambil menambahkan bahwa pertumbuhan volume perdagangan dengan Eropa Timur adalah yang tertinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Volume perdagangan itu mengalami peningkatan sebesar 87,35 persen.

Dalam kesempatan yang sama Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Abdurrahman M. Fachir mengatakan untuk memaksimalkan potensi hubungan dengan kawasan Eropa Barat seluruh stake holders Indonesia harus dilibatkan.

"People to people contact sebagai bagian dari soft power diplomacy harus segera dilakukan dengan merangkul semua elemen masyarakat termasuk media," demikian dikatakannya. [guh]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya