Berita

Edhie Baskoro Yudhoyono

Wawancara

WAWANCARA

Edhie Baskoro Yudhoyono: Saya Ingin Kembali Berkarier Sebagai Anggota Parlemen...

RABU, 08 MEI 2013 | 09:42 WIB

Partai Demokrat memilih bakal calon legislatif (bacaleg) tidak berdasarkan hubungan keluarga dan berhubungan dekat dengan SBY.

“Kami memilih, menyeleksi dan menetapkan bacaleg Partai Demokrat dengan mengedepankan kualitas dan kapabilitas,’’ ujar Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono dalam email-nya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
  
Menurutnya, dengan rekrutmen seperti itu membuat legislator Partai Demokrat semakin berkualitas dan mampu menjalankan amanah serta memenuhi kebutuhan masyarakat.


Berikut kutipan selengkapnya:

Bukankah sejumlah bacaleg merupakan keluarga dan kerabat dekat SBY?
Yang dimaksud keluarga Pak SBY adalah Pak SBY, Ibu Ani, Mas Agus, dan saya. Kalau saya memang sejak dulu aktif di Partai Demokrat dan memilih berkarier di bidang politik.

Sebagai kader Partai Demokrat, saya kembali dipercaya oleh partai yang sudah membesarkan saya untuk kembali dicalonkan menjadi anggota DPR. Saya akan berbuat yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Dapil VII Jawa Timur.

Waktu itu kan Anda mengundurkan diri dari DPR, kenapa mencalonkan diri lagi?
Sebelumnya saya konsentrasi untuk penyelamatan partai. Kalau saya mencalonkan lagi pada Pemilu 2014 ini bukan karena keluarga. Tetapi karena ingin kembali berkarier di bidang politik sebagai anggota parlemen.

Adakah instruksi dari SBY?
Jelas tidak ada instruksi dari Pak SBY menyangkut siapa yang boleh dan tidak boleh mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

Apakah ada hak istimewa bagi caleg  yang punya hubungan keluarga?

Tidak ada hak istimewa keluarga. Bahkan Pak SBY pernah minta mencoret nama meski ada hubungan saudara, karena tidak memenuhi syarat.

Semua nama tersebut  menjadi kader Demokrat?
Sejak 2001 ketika Partai Demokrat baru berdiri, terus terang tidak ada yang melirik dan mau bergabung. Yang mau dan berani bergabung adalah sejumlah tokoh dan keluarga (istri, kakak, adik). Setelah itu mereka aktif berkarier, jadi anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Kalau mereka berlanjut lagi, seperti suami-istri, kakak-adik jadi anggota DPR/DPRD lagi, maka itu hak mereka.

 Bila ada sejumlah nama dari keluarga besar menjadi daftar DCS, itu pun karena mereka semua telah mengikuti proses kaderisasi dan berjuang untuk partai sejak lama. Justru hal ini menandakan bahwa keluarga memiliki platform yang sama cocok dengan Partai Demokrat, untuk diperjuangkan.

Bagaimana dengan bacaleg di luar internal Partai Demokrat?
Partai Demokrat  membuka peluang bagi non kader, meskipun jumlahnya hanya sekitar 10 persen untuk berjuang melalui Partai Demokrat. Pada akhirnya rakyat yang menentukan pilihannya. Para caleg Partai Demokrat ini memiliki peluang yang sama dengan seluruh kandidat lainnya.

Bisa dijelaskan sejauh mana transparansi proses rekrutmen bacaleg itu?
Partai Demokrat telah menerapkan sistem rekrutmen Daftar Calon Sementara (DCS) secara transparan dan objektif. Dalam menyusun DCS, Partai Demokrat menggunakan sistem yang rapi dan persyaratan yang ketat.  Proses penjaringan pun berlapis. Awalnya diseleksi oleh tim satgas. Kemudian diseleksi Majelis Tinggi Partai Demokrat (MTP).

DPP Partai Demokrat juga melibatkan DPD-DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia, sehingga nama-nama yang masuk DCS terpilih itu bukan karena hubungan keluarga. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya