Partai Demokrat memilih bakal calon legislatif (bacaleg) tidak berdasarkan hubungan keluarga dan berhubungan dekat dengan SBY.
“Kami memilih, menyeleksi dan menetapkan bacaleg Partai Demokrat dengan mengedepankan kualitas dan kapabilitas,’’ ujar Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono dalam email-nya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, dengan rekrutmen seperti itu membuat legislator Partai Demokrat semakin berkualitas dan mampu menjalankan amanah serta memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berikut kutipan selengkapnya:Bukankah sejumlah bacaleg merupakan keluarga dan kerabat dekat SBY?Yang dimaksud keluarga Pak SBY adalah Pak SBY, Ibu Ani, Mas Agus, dan saya. Kalau saya memang sejak dulu aktif di Partai Demokrat dan memilih berkarier di bidang politik.
Sebagai kader Partai Demokrat, saya kembali dipercaya oleh partai yang sudah membesarkan saya untuk kembali dicalonkan menjadi anggota DPR. Saya akan berbuat yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Dapil VII Jawa Timur.
Waktu itu kan Anda mengundurkan diri dari DPR, kenapa mencalonkan diri lagi?Sebelumnya saya konsentrasi untuk penyelamatan partai. Kalau saya mencalonkan lagi pada Pemilu 2014 ini bukan karena keluarga. Tetapi karena ingin kembali berkarier di bidang politik sebagai anggota parlemen.
Adakah instruksi dari SBY?Jelas tidak ada instruksi dari Pak SBY menyangkut siapa yang boleh dan tidak boleh mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
Apakah ada hak istimewa bagi caleg yang punya hubungan keluarga?Tidak ada hak istimewa keluarga. Bahkan Pak SBY pernah minta mencoret nama meski ada hubungan saudara, karena tidak memenuhi syarat.
Semua nama tersebut menjadi kader Demokrat?Sejak 2001 ketika Partai Demokrat baru berdiri, terus terang tidak ada yang melirik dan mau bergabung. Yang mau dan berani bergabung adalah sejumlah tokoh dan keluarga (istri, kakak, adik). Setelah itu mereka aktif berkarier, jadi anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Kalau mereka berlanjut lagi, seperti suami-istri, kakak-adik jadi anggota DPR/DPRD lagi, maka itu hak mereka.
Bila ada sejumlah nama dari keluarga besar menjadi daftar DCS, itu pun karena mereka semua telah mengikuti proses kaderisasi dan berjuang untuk partai sejak lama. Justru hal ini menandakan bahwa keluarga memiliki platform yang sama cocok dengan Partai Demokrat, untuk diperjuangkan.
Bagaimana dengan bacaleg di luar internal Partai Demokrat?Partai Demokrat membuka peluang bagi non kader, meskipun jumlahnya hanya sekitar 10 persen untuk berjuang melalui Partai Demokrat. Pada akhirnya rakyat yang menentukan pilihannya. Para caleg Partai Demokrat ini memiliki peluang yang sama dengan seluruh kandidat lainnya.
Bisa dijelaskan sejauh mana transparansi proses rekrutmen bacaleg itu?
Partai Demokrat telah menerapkan sistem rekrutmen Daftar Calon Sementara (DCS) secara transparan dan objektif. Dalam menyusun DCS, Partai Demokrat menggunakan sistem yang rapi dan persyaratan yang ketat. Proses penjaringan pun berlapis. Awalnya diseleksi oleh tim satgas. Kemudian diseleksi Majelis Tinggi Partai Demokrat (MTP).
DPP Partai Demokrat juga melibatkan DPD-DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia, sehingga nama-nama yang masuk DCS terpilih itu bukan karena hubungan keluarga. [Harian Rakyat Merdeka]