Berita

Mahfud MD

Wawancara

WAWANCARA

Mahfud MD: Pak SBY Pernah Bilang Ke Saya Agar Siap-siap Menjadi Pemimpin

KAMIS, 25 APRIL 2013 | 09:46 WIB

“Saya belum pernah ketemu Pak SBY sejak ada ide konvensi capres itu. Bagaimana mau jawab, wong belum ditawari,” kata Mahfud MD kepada Rakyat  Merdeka, kemarin.

Seperti diketahuin, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku diminta SBY untuk ikut konvensi capres. Selain dirinya, kata Marzuki, SBY juga meminta Mahfud MD, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Ketua DPD Irman Gusman.

Mahfud selanjutnya mengatakan, dia akan menjawab tawaran tersebut jika memang SBY yang menawarkan ikut konvensi kepadanya.


Berikut kutipan selengkapnya:

Kenapa tidak langsung dijawab saja?
Permintaan saja belum ada, tentu saya belum putuskan apakah ikut atau tidak konvensi capres.

Marzuki Alie kan sudah menyampaikan bahwa Anda diminta ikut konvensi?
Mungkin baru Pak Marzuki saja. Kalau ke saya kan belum ada sesuatu yang disampaikan. Mungkin itu tawaran yang bersifat umum saja dan berlaku untuk semua orang.

Memang sebelum ada ide konvensi, saya pernah bertemu dengan Pak SBY. Tapi belum ada permintaan apa-apa.

Kapan pertemuan itu?
Beberapa bulan lalu kami bertemu, tepatnya sebelum ada ide konvensi capres itu.

Berapa kali Anda bertemu SBY?
Dua kali. Pertama di Istana Negara dan yang kedua di Istana Bogor

Apa yang dibicarakan?
Pak SBY pernah bilang ke saya agar siap-siap menjadi pemimpin. Itu disampaikan saat kami berbicara  berdua saja. Beliau sampaikan sebelum ada ide konvensi capres.

Kenapa Anda diminta siap-siap?
Beliau kan hanya meminta kesiapan sebagai pemimpin bangsa meski tidak punya partai dan tidak punya uang banyak. Beliau juga pernah menyampaikan pengalamannya yang tidak punya uang dan tidak punya partai. Tapi kalau Tuhan menghendaki, nyatanya bisa jadi Presiden.

Apa ada saran SBY untuk mempersiapkan diri?
Ada. Waktu itu beliau bilang ke saya untuk membuka komunikasi politik kepada semua partai politik. Jangan menolak kehendak Tuhan. Kalau dikehendaki pasti jadi presiden. Jangan khawatir tidak punya partai dan uang. Bahkan waktu itu Pak SBY bilang, partainya terbuka agar saya dicalonkan jadi capres kalau cocok. Omongan itu muncul sebelum ada ide konvensi capres.

Di internal Partai Demokrat, Marzuki Alie yang dijagokan, apa pendapat Anda?
Tidak masalah kalau Pak Marzuki Alie maju di konvensi capres. Jadi begini, kalau ada orang luar dan orang dalam kualitasnya sama, tentu harus orang dalam yang dipilih sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi kader. Tetapi kalau orang luar kualitasnya lebih tinggi, tentu itu yang dipilih.

Kabarnya Anda sedang diamati  beberapa parpol untuk menjadi capres atau cawapres, apa komentarnya?

Saya hanya bisa berterima kasih. Tapi pastinya bukan saya saja yang mereka lihat. Banyak tokoh yang bagus di Indonesia. Mereka yang memiliki kualitas, elektabilitas dan rekam jejak yang baik banyak.

Apa tanggapan Anda terhadap konvensi capres?
Saya melihat konvensi capres ini adalah langkah yang bagus. Sebab, akan muncul kejutan dan tokoh-tokoh bagus yang bermunculan.

Konvensi capres menjadi bumerang bila pelaksanaannya hanya akal-akalan?
Ya, itu nanti kan bisa dilihat dari mekanisme, tata cara dan proses pelaksanaan konvensi itu.

Kabarnya konvensi ini hanya untuk meningkatkan elektabilitas parpol saja?
Ya, makanya itu tadi, kita lihat pelaksanaannya. Saya dan tokoh lain tentunya akan melihat manfaat dan kegunaan konvensi capres itu.

Apa ada tokoh muda yang akan muncul?
Harus dong. Tokoh muda juga harus diberikan kesempatan untuk memimpin. Yang jelas, konvensi capres ini harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi tokoh berkualitas di semua jenjang umur, termasuk yang muda.

Apakah ada masukan untuk tata cara konvensi yang benar?
Tidak ada. Tentunya itu kewenangan partai yang bersangkutan menentukan mekanisme, tata cara dan proses konvensi capres itu.  [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya