Indonesia dengan pengguna internet lebih dari 50 juta orang, baru memiliki data center seluas 20-30 ribu meter persegi. Padahal data merupakan aset penting perusahaan dan negara yang harus dihindarkan dari risiko kehilangan atau kerusakan.
"Saat ini, setengah dari data center yang di Indonesia, atau lebih dari 60 persen berada di Jakarta," kata Direktur Enterprise & Wholesale PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Muhammad Awaluddin dalam ajang Indonesia Digital Cloud Gathering di Jakarta, Kamis (11/4).
Menurut Awaluddin, setelah ibukota Jakarta, urutan kedua letak data center terdapat di Jawa Barat, dengan kualitas infrastruktur yang belum memadai. Akibatnya, seringkali pelayanan bisnis harus terhenti akibat gangguan pada data center sehingga menggangu produktivitas perusahaan.
"Melalui program Indonesia Digital Cloud, Telkom memberikan solusi total untuk kebutuhan layanan data center dan cloud computing terintegrasi, dengan kapasitas dan fasilitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan," kata Awaluddin.
Ditambahkannya, dibangun dengan tingkat sekuritas tinggi dan end-to-end coverage handal, Indonesia Digital Cloud atau IndiCloud melindungi dan mengurangi risiko yang terjadi terhadap aset data penting perusahaan.
Melalui Program Indonesia Digital Cloud, pelaku bisnis dapat memanfaatkan layanan Infrastructur as a Service (iaaS) dan Software as a Service (SaaS).
Awaluddin mengatakan, program IndiClioud merupakan bagian program Indonesia Digital Ecosystem atau IndiCo. Adapun IndiCo merupakan bagian dari mega proyek Indonesia Digital Network (IDN) untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional sesuai Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI).
[dem]