Berita

presiden sby

Hanya Pemanis, Presiden Apresiasi agar Kopassus Tak Dihakimi

SENIN, 08 APRIL 2013 | 05:16 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pujian ksatria yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada oknum Kopassus yang menyerang Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, karena telah mengakui perbuatan dan bertanggung jawab dan bahkan siap menerima sanksi hukum apa pun dinilai hanya sebagai pemanis.

"Saya pikir, alasan apapun, ksatria dan sikap pujian dari Presiden, itu hanya soal pemanis saja supaya Kopassus tidak dihakimi," ujar Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online jelang tengah malam tadi (Minggu, 7/4).

Menurut Haris Azhar, pujian yang diberikan Presiden SBY itu belum menyelesaikan masalah. Meski SBY menilai tindakan para prajurit itu tak dapat dibenarkan dan harus diproses secara hukum.


Karena itulah, menurut Haris Azhar, masyarakat masih menunggu pembuktian proses hukum atas pelaku penyerangan yang menewaskan empat tahanan itu.

"Masalahnya kan ada orang dibunuh, ada orang disiksa, ada institusi negara yang diterobos. Saya pikir ada penyelesaian masalah yang lebih beradab. Kalau kita negara hukum, bagi saya tegakkanlah hukum," ungkapnya.

Haris Azhar mengakui setiap negara, tak terkecuali Indonesia, butuh tentara. Tapi tegasnya, setiap warga negara harus rasional dalam menilai sikap dan tindak tanduk aparat bersenjata itu.

"Bukan berarti kita harus membenarkan setiap apa yang dilakukan militer. Menurut saya, kalau memang kita cinta TNI, tegakkan hukum untuk TNI secara profesional. Saya yakin, kalau TNI itu dihukum dengan baik, itu akan menaikkan kepercayaan publik. Itu menunjukkan mereka juga tidak kebal hukum. Semuanya sama rata," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya