Berita

jeffrie geovanie

Terbukti Saat Golkar Dipimpin Akbar, Konvensi Capres Cara Jitu Dongkrak Elektabilitas Partai

JUMAT, 05 APRIL 2013 | 15:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemilu 2014 hanya akan diikuti 12 partai. Hampir bisa dipastikan faktor keterkenalan partai di masyarakat pemilih menjelang hari H akan maksimal dan merata.

"Artinya Pemilu 2014, partai-partai tidak lagi bisa mengandalkan keterkenalan partainya," ujar Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS) Jeffrie Geovanie (Jumat, 5/4).

Karena itu menurutnya, mau tidak mau partai-partai harus mampu mencari strategi jitu yang membuatnya berbeda dan menarik dibanding partai lain. Persoalannya, justru terlihat saat ini partai-partai seperti kehilangan kreatifitas.  "Partai-partai bahkan terlihat sudah pasrah dengan hanya berusaha mempertahankan perolehan suara pada pemilu yang lalu," imbuh Jeffrie.


Padahal, sesungguhnya ada ide lama yang bisa dimunculkan kembali, tentu dengan perbaikan proses dan mekanismenya. Misalnya, konvensi partai untuk menentukan calon presiden.

Untuk konvensi ini, Golkar pernah melakukannya saat di bawah kepemimpinan Akbar Tanjung. Saat itu Partai Golkar tengah terpuruk. Tapi setelah konvensi capres bergulir, jagad politik nasional heboh.

"Masyarakat pemilih dipaksa untuk mengikuti dari hari ke hari konvensi tersebut. Dan terbukti kemudian Golkar memenangkan pemilu," ujarnya.

Lebih jauh Jeffrie menjelaskan, ide konvensi Golkar tersebut tinggal disempurnakan saja saat ini. Misalnya penentuan pemenang serahkan pada pemilih di Indonesia melalui survei yang dilakukan oleh lembaga yang kredibilitasnya mumpuni.

"Dengan begitu akan banyak capres-capres alternatif mengikuti konvensi itu. Dan tentu saja tinggal dibuatkan panggung-panggung di televisi nasional perdebatan antara capres-capres tersebut."

Lewat mekanisme itu, masyarakat menjadi melihat dan mengenal kemampuan calon pemimpin mereka. Karena itulah, Jeffrie berkeyakinan, ide konvensi capres itu ideal sekali.

"Namun akhirnya kita harus terbangun dari mimpi mengingat perilaku para pemilik partai yang tampaknya tidak akan berkenan melakukan itu dengan seribu alasan pembenaran. Jadi bila ingin itu terwujud, buatlah partai baru dan ikhlaskan untuk menyerahkan kepada publik pemilih dalam menentukan capresnya," demikian Jeffrie.  [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya