Berita

Timwas Century Mau Klarifikasi ke Penyidik Soal Pernyataan Toto dan Yohanes

RABU, 03 APRIL 2013 | 12:22 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Timwas Century memanggil penyidik Kepolisian dan Kejaksaan untuk mengklarifikasi keterangan dua tersangka kasus penggelapan dan pencucian uang dana Century, Toto Kuncoro dan Yohanes Sarwono.

Pasalnya, yang berkembang sekarang ini ada perbedaan antara laporan Totok Kuncoro dan Johannes Sarwono dengan laporan polisi terkait tuduhan pencucian uang di PT GNU.

"Mereka menyatakan tidak terlibat dan memberikan fakta-fakta hukum, yang menurut kami perlu ditanyakan kepada para penyidik. Supaya penyidik bekerja profesional dan proporsional," anggota Timwas Century ujar Achsanul Qosasi kepada wartawan di Gedung DPR, Rabu (3/4).


Menurut Achsanul, Rapat Timwas sudah terjebak dalam urusan calo tanah, yaitu rebutan akses tanah oleh swasta yang notabene ini tanah negara. "Kita bukan lagi Timwas tapi lebih pada diperalat para pengusaha yang ingin mendapat keuntungan dari tanah negara," ungkapnya.

Anehnya tambah dia, tanah milik negara (yayasan Fatmawati) tapi sertifikatnya ada pada swasta. "Ini yang menurut saya perlu di clear kan. Penyidik perlu dipanggil supaya semua clear termasuk pihak Ancora," tekannya.

"Kemarin direksinya Ancora sudah dipanggil dan memberikan pernyataan. Soal Johanes dan Toto akan dikonfirmasi kepada penyidik. Inilah saatnya saya memberi konfirmasi termasuk barbuk yang berasal dari TPPU (tindak pidana pencucian uang). Ini kan bahaya. Kalau orang dituduh melakukan TPPU tapi tidak merasa, kita akan clear-kan hari ini di Rapat Timwas," tambahnya.

PT Ancora Land merupakan salah satu divisi Grup Ancora milik Gita Wirjawan. Perusahaan ini belakangan ini disebut-sebut sebagai salah satu penerima aliran dana Bank Century karena telah melakukan akuisisi saham PT GNU, yang sebelumnya dimiliki oleh bekas Dirut Bank Century Robert Tantular. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya