Berita

ilustrasi

Tindak Tegas Oknum Polisi yang Brengsek!

SELASA, 02 APRIL 2013 | 05:48 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan 21 polisi akibat buruknya sistem pengawasan internal di Kepolisian dan tidak maksimalnya pengawasan atasan terhadap jajaran bawah.

Demikian disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane (Selasa, 2/4) mengomentari temuannya ihwal 21 anggota Polri yang terlibat 17 kasus berat sepanjang Januari hingga Maret 2013 ini.

Ke-17 kasus berat yang dilakukan 21 polisi itu adalah, empat kasus salah tembak, empat kasus penyalahgunaan narkoba, dan tiga kasus penganiayaan. Terakhir ada enam kasus polisi yang berprilaku menyimpang, seperti melakukan pemerkosaan, sodomi, dan perzinahan.


Atas berbagai kasus, IPW prihatin dengan sikap dan prilaku anggota Polri yang sangat mencoreng citra

institusinya ini.  Sikap arogan, sewenang-wenang, dan semau gue masih dikedepankan sebagian polisi di awal 2013 ini.

"Untuk itu IPW mengimbau Polri segera meningkatkan pengawasan internalnya dan menindak tegas anggotanya yang brengsek," tegas Neta.

Menurut Neta, kasus-kasus itu terjadi karena lemahnya pengawasan. Bahkan ada anggota polisi yang sampai melakukan dua kali kesalahan yang sama.

Misalnya, Briptu Martua Sagala (27), yang sudah dua kali ditangkap karena kasus narkoba. Dari tangan anggota Polres Nias ini disita 11,74 gram sabu-sabu.

Sebelumnya, Sagala pernah ditangkap dalam kasus narkoba dan divonis penjara 5,5 bulan oleh Pengadilan Negeri Gunung Sitoli.

"Kasus Sagala menunjukkan betapa aparat penegak hukum tidak serius dalam pemberantasan narkoba. Polisi yang sudah terlibat kasus narkoba masih diperbolehkan kembali menjadi polisi dan akhirnya kembali ditangkap karena kasus narkoba," demikian Neta. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya