Berita

ilustrasi

Bisnis

Tower Indosat Digugat Warga karena Sering Jatuhkan Benda-benda Keras

SENIN, 01 APRIL 2013 | 22:10 WIB | LAPORAN:

Pesatnya penggunaan ponsel, berdampak menjamurnya pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) sampai ke pemukiman padat penduduk. Sayangnya, tidak semua prosedur pembangunan menara BTS dijalankan secara benar, sehingga berakibat buruk terhadap keamanan penghuni di dekatnya.

Menara telekomunikasi yang dibangun PT Indosat, di Kelurahan Kebalen, Babelan, Bekasi, Jawa Barat, misalnya, menuai protes karena dinilai sering menjatuhkan benda-benda keras berbahaya ke perumahan sekitar.

"Keberadaan menara BTS milik PT Indosat itu sudah membahayakan kami dan keluarga. Beberapa kali rumah kami sempat tertimpa benda-benda yang jatuh dari atas menara," kata Ny Cartje B Talahatu yang mengadukan soal itu ke redaksi Rakyat Merdeka Online, Senin (1/4).


Menurut Cartje, pembangunan menara yang dilakukan PT Indosat, Tbk, dengan pemerintah dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika serta Pemda Bekasi, di Jalan Penggilingan Tengah Nomor 74, Rt 004/006, Babelan, Bekasi, Jawa Barat, itu membahayakan rumahnya yang terletak di samping BTS.

"Apalagi, ada hal administrasi ketentuan perundang-undangan yang diharuskan dan diwajibkan. Misalnya Peraturan Daerah yang meregulasi, memfasilitasi dan memberi perlindungan bagi masyarakat sekitarnya sudah dilanggar," terangnya.

Cartje beralasan, setelah diteliti, pembangunan menara BTS tersebut tidak sesuai Perda rencana tata ruang dan wilayah Kabupaten Bekasi Nomor 26/2007, di mana beleid tersebut melarang pembangunan BTS di tengah pemukiman penduduk.

"Kami sebagai warga menggugat Menkominfo dan Pemda Bekasi, terutama PT Indosat, Tbk yang jadi pemilik tower tersebut karena telah membiarkan pelanggaran terjadi. Kami minta menara itu dibongkar dan diberikan ganti rugi," serunya.

Cartje mengisahkan, persoalan BTS Indosat di Bekasi sudah memasuki tahun keempat sejak 30 Mei 2009, persis ketika jatuhnya alat pengerjaan pembangunan tower oleh salah satu kontraktor.

Sementara itu, kuasa hukum PT Indosat melakukan lobi, tawar menawar ganti rugi dengan rendah.

"Warga pun ditipu. Masalah kami dianggap selesai dan kami dikontrakkan rumah di Jakarta. Warga diberikan uang bervariasi antara Rp 1-5 juta dan uang buat keluarga kami dititipkan ke salah satu warga," jelasnya.

Warga menolaknya karena sedang berperkara. Saat ini, warga sudah kehilangan sedikitnya Rp 200 juta hanya untuk mencari keadilan dan mencari kenyamanan tinggal di rumah kontrakan lain yang warga biayai sendiri.

Menurut dia, jika hujan petir dan angin kencang benda-benda dari tower tersebut, seperti kunci ring, jatuh dari menara setinggi 60 meter dan menimpa atap rumah hingga menyebabkan bocor. Begitu juga ketika terjadi curahan hujan dan petir, sering terjadi ledakan dan bola-bola api sehingga mematikan listrik rumah.

"Ini ironis, PT Indosat yang luar biasa besar harus menari-nari di atas penderitaan warga demi kelancaran bisnisnya," tandasnya.

Sebenarnya, lanjut Cartje, pihaknya tidak pernah menuntut macam-macam, hanya  berharap masalah yang terjadi diselesaikan secara bijak.

"Bagi kami, asal diganti kompensasi saja sudah cukup bila tower tidak bisa dibongkar dari tengah-tengah pemukiman penduduk," pungkasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya